"Selain melakukan promosi produk-produk unggulan, keikutsertaan Indonesia di pameran ini jadi ajang untuk melakukan kontak dengan para pelaku industri yang bergerak di sektor makanan dan minuman, inovasi mesin-mesin kemasan, perlengkapan katering, aneka kue, kopi, teh, daging, makanan laut, hingga produk organik," jelas Dody.
Partisipasi Indonesia terwujud atas kerja sama Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Sydney, Atase Perdagangan RI di Canberra, dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Sydney.
Baca Juga: Airlangga Sebut 3 Strategi Kemenperin Pacu Pertumbuhan Industri Mamin
Total perdagangan Indonesia dan Australia selama Januari-Juni 2019 mencapai US$3,68 miliar. Pada 2018, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$8,64 miliar. Nilai tersebut meningkat dibandingkan 2017 sebesar US$8,53 miliar.
Komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Australia antara lain produk kayu dan turunannya, tekstil dan produk tekstil, ban, alat komunikasi, obat-obatan, permesinan, dan peralatan elektronik.
Sedangkan di 2018, produk ekspor utama Indonesia ke Australia adalah kayu dan furnitur; panel LCD, LED, dan panel display; alas kaki; dan ban. Sementara, produk impor utama Indonesia dari Australia adalah gandum, batu bara, hewan hidup jenis lembu, gula mentah atau tebu lainnya, serta bijih besi, dan bijih lainnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti