Kompak, Prancis, Jerman, Inggris Tuduh Iran sebagai Pelaku Serangan
Prancis, Jerman, Inggris kompak menuding Iran sebagai pelaku serangan terhadap kilang minyak Saudi Aramco, Arab Saudi pada 14 September lalu. Pernyataan tersebut diutarakan langsung oleh para pemimpinnya, yaitu Emmanuel Macron, Angela Merkel, dan Boris Johnson.
Hal itu diperkuat dengan temuan Kementerian Pertahanan Arab Saudi yang mengatakan serangan dilakukan oleh puluhan pesawat nirawak bersenjata rudal. Dampak dari serangan itu adalah mampu melumpuhkan separuh dari total produksi minyak kerajaan tersebut.
"Kami mengutuk dengan sangat tegas serangan yang menargetkan situs minyak di wilayah Saudi pada 14 September di Abqaiq dan Khurais, dan menegaskan kembali solidaritas penuh kami dengan Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya," bunyi pernyataan bersama tiga pemimpin Eropa, Senin (23/9/2019) di Prancis.
Baca Juga: Menlu Inggris Yakin Iran Berada di Balik Serangan Kilang Minyak Saudi
Laporan yang dikeluarkan tiga pemimpin negara itu tegas mengatakan bahwa Iran bertanggung jawab atas kerusakan di fasilitas kilang minyak Saudi.
"Jelas bagi kami bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan ini. Tidak ada penjelasan masuk akal lainnya. Kami mendukung penyelidikan yang sedang berlangsung untuk rincian lengkap," lanjut pernyataan bersama tersebut, yang dilansir Sputnik, Selasa (24/9/2019).
Ketiga pemimpin Eropa itu juga mendesak Iran menjalankan hasil negosiasi terkait program nuklirnya.
"Sudah tiba saatnya bagi Iran untuk menerima kerangka kerja negosiasi jangka panjang untuk program nuklirnya, serta masalah keamanan regional, yang termasuk program misilnya," imbuh pernyataan Macron, Merkel dan Johnson.
Baca Juga: PM Inggris: Iran Pelaku Penyerangan Kilang Minyak di Arab Saudi
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa Prancis, Inggris dan Jerman juga akan membahas situasi seputar kesepakatan nuklir JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) Iran di Majelis Umum PBB di New York.
Teheran tetap membantah tuduhan bahwa Iran terlibat serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi.
Presiden Hassan Rouhani mengatakan, Washington berusaha untuk menggunakan serangan pesawat tak berawak terhadap fasilitas minyak Saudi Aramco untuk keuntungannya dengan mencapai kesepakatan bernilai miliaran dolar dan mendapatkan kehadiran permanen pasukan AS di Timur Tengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: