Direktur Utama PT PNM Investment Management (PNM IM) Bambang Siswaji mengatakan pihaknya tengah mengembangkan produk untuk menjadi simpanan ultra mikro untuk masyarakat kelas untuk bawah bisa berinvestasi. Khususnya bagi nasabah Mekaar.
"Kita akan memberikan kesempatan ibu rumah tangga atau anak sekolah investasi, kita fokuskan mendeliver sampai masyarakat bawah investasi melalui ultra mikro," katanya kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Baca Juga: PNM Utamakan Perlindungan Konsumen Bagi UMKM
Baca Juga: Sambung Internet Hingga ke Desa, Menteri Rini Dorong Produk Nasabah Mekaar Mendunia
Lanjutnya, ia mengatakan masyarakat dapat menyisihkan uangnya dengan nominal terkecil sebesar Rp10.000. Ia mengatakan, mekanisme penyimpanan uang produk tersebut berbeda dengan bank. s
Ia pun mencontohkan,, seperti masyarakat yang ingin menabungkan tidak perlu ke kantor PNM Investment. Sambungnya, sebab ada petugas yang dikirimkan untuk menghimpun dana, selain itu program tersebut akan memanfaatkan teknologi digital.
"Kami melihat peluang digital infrastruktur, jaringan diperluas kita tahu Palapa ring dibangun, selain bekerja sama platform, kita buat platform trading online, sehingga kita tidak perlu buka cabang. Dia (nasabah) tidak perlu ke kantor kita, dia bisa melihat-lihat perkembangan melalui platform kita," ujarnya.
Selain itu, terkait biaya administrasi, ia mengatakan program investasi ini juga tidak sebesar pungutan perbankan. "Kita juga cari solusi bebas biaya, kalau di bank kan kena Rp 6.500 ya," ujarnya lagi.
Sementara itu, ia mengaku saat ini pihaknya masih persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengeluarkan produk investasi tersebut. Bahkan, ia mengaku optimis produk ini akan diminati masyarakat kalangan bawah.
"Konsep pemerataan menabung kita sebarkan ke seluruh penjuru, kan ditemukan investasi bodong sebenarnya ada potensi di bawah," Tukasnya.
Kinerja Perusahaan.
Sementara itu, terkait kinerja perusaahan, PT PNM Investment Management mencatatkan dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp12,1 triliun per September 2019.
Capaian ini naik 42 persen dibanding akhir tahun lalu senilai Rp8,56 triliun dan sudah melebihi target hingga akhir tahun ini sebesar Rp12 triliun.
"Saat ini, kita berhasil membukukan total dana kelolaan menembus level dua digit," ujarnya.
Sementara itu, ia menjelaskan, perusahaan membukukan kinerja dana kelolaan lebih tinggi dari pertumbuhan AUM industri reksa dana sekira 9,1 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: