Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), melalui anak perusahaannya PT Industri Nabati Lestari (INL) berhasil memasarkan produk kelapa sawit ke pasar Amerika Serikat dan Eropa dengan melakukan ekspor perdana produk CPO, yaitu RBDP 3.000 ton dan Stearin 2.000 ton senilai US$2,45 juta (sekitar Rp34,2 miliar).
Irwan Perangin-Angin selaku Corsec PT Perkebunan Nusantara Holding menjelaskan, pengapalan perdana produk kelapa sawit dari PT INL (anak perusahaan patungan antara PT Perkebunan Nusangara III (Persero) dan PTPN IV) dilakukan pada Selasa (25/9/2019).
Pengiriman tersebut melalui Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara via kapal MT Navig8 Gauntlet dengan tujuan pelabuhan bongkar Savanah, AS.
Baca Juga: Kunci Peningkatan Ekspor Sawit Indonesia Ada di Tangan India?
“Momentum ini merupakan peluang bagi Perkebunan Nusantara Group untuk menembus pasar Amerika dan Eropa dan menunjukkan bahwa PTPN mengadopsi prinsip-prinsip sustainability melalui penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO) dalam proses produksinya,” jelas Irwan Perangin-Angin dalam keterangannya, Kamis (26/9/2019).
Irwan menambahkan, upaya ini membantu pemerintah dalam menghasilkan devisa negara dan memperkuat daya saing produk kelapa sawit Indonesia di pasar global. Keberhasilan menembus pasar AS, melengkapi sukses Holding Perkebunan Nusantara menembus pasar Eropa.
Sebelumnya, pada tanggal 24 September 2019 Perkebunan Nusantara Group melaksanakan pengapalan CPO yang bersertifikat RSPO di Pelabuhan Kuala Tanjung yang merupakan produksi CPO dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sejumlah 4.000 Ton dengan nilai US$1,98 juta via kapal MT Sea Dolphin tujuan pelabuhan bongkar Hamburg dan Rotterdam.
Baca Juga: Kebutuhan Petani Sawit: Keberlanjutan Harga CPO Naik
Dalam tahun ini INL sudah melakukan ekspor produk Kelapa Sawit senilai US$29,4 juta. Adapun produk yang dihasilkan oleh PT INL, yaitu Olein, RBPO, Stearin, dan Fatty Acid.
Mayoritas produk tersebut diekspor dengan negara tujuan antara lain Pakistan, India dan Bangladesh. Dalam tahun ini PT INL juga menargetkan untuk memproduksi bersertifikat RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Clara Aprilia Sukandar