Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produsen Pesawat Ini Jadi Korban Serangan Siber, Negeri Tirai Bambu Dalangnya?

Produsen Pesawat Ini Jadi Korban Serangan Siber, Negeri Tirai Bambu Dalangnya? Kredit Foto: Reuters/Pascal Rossignol
Warta Ekonomi, Surakarta -

Serangkaian serangan siber menyerang produsen pesawat komersial Prancis, Airbus dalam beberapa bulan terakhir. Serangan itu dilakukan melalui sistem komputer dan dicurigai berkaitan dengan China, menurut kantor berita AFP.

China berulang kali membantah terlibat dalam peretasan tersebut. Kementerian Luar Negeri dan regulator siber Negeri Tirai Bambu juga tak mengomentari laporan tersebut.

“Kami menyadari adanya serangan di dunia maya, hal itu dilakukan sebagai tindakan jahat, seperti yang terjadi kepada para pemain industry teknologi lainnya,” kata Juru Bicara Airbus, dikutip dari Reuters, Jumat (27/9/2019).

Baca Juga: 4,9 Juta Data Aplikasi Makanan Online Ini Bocor di Internet! Jangan-Jangan Ada Punya Kamu?

Perusahaan terus memonitor ancaman siber melalui sistem deteksi agar siaga mengambil tindakan guna melindungi kepentingan organisasi.

“Serangan di dunia maya pada sistem kami berakibat pada pelanggaran data,” tambah sang juru bicara.

Tahun lalu, Jaksa Penuntur Amerika Serikat (AS) menuding petugas intelijen dan peretas China telah mencuri informasi tentang mesin jet dari perusahaan swasta yang tak disebutkan namanya. Namun, uraian dalam dokumen pengadilan cocok dengan CFM, perusahaan patungan General Electric-Safran, pemasok utama Airbus.

Menurut AFP, serangan siber yang menimpa Airbus beberapa bulan ini dipasang melalui perusahaan konsultasi teknologi Prancis, Explero, pembuat mesin Rolls Royce, dan dua subkontraktor Airbus Prancis yang tak diidentifikasi.

Sayangnya, Expleo dan Rolls Royce tak menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Selama 12 bulan terakhir, Airbus telah menjadi target dari empat serangan siber besar. Bahkan beberapa serangan kembali terjadi dengan skala yang meningkat.

Para peretas tampaknya ingin mengorek informasi tentang mesin untuk pesawat angkut militer A400M dan pesawat A350, menurut narasumber kepada AFP.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: