Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), Pendeta Albertus Patty berharap seluruh masyarakat Papua agar tidak terjebak pada perangkap adu domba. Hal ini disampaikannya lantaran kerusuhan berdarah yang sedang terjadi di Wamena sudah dalam kondisi bahaya karena mendapat reaksi panas dari daerah-daerah lain.
Menurut dia, sudah tampak jelas bahwa motif kerusuhan yang terjadi di Wamena adalah untuk mengadu domba sesama anak bangsa, baik penduduk lokal Papua maupun pendatang yang selama ini hidup rukun.
"Oleh karena itu, kita berharap masyarakat di Papua, apa pun etniknya, tidak terperangkap pada skenario adu domba," ujar Albertus, Minggu (29/9).
Baca Juga: 32 Tewas, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Rusuh Wamena
Albertus Patty menilai, sudah tampak nyata bahwa kerusuhan tersebut ditujukan untuk merusak integrasi dan keharmonisan bangsa. Karena itu, menurut dia, respons emosional yang berbahaya tidak akan menyelesaikan masalah, tapi hanya akan memperuncing dan bahkan memperluas wilayah konflik.
Dia pun menduga kerusuhan di Wamena sengaja dibuat oleh pihak-pihak berkepentingan untuk menghancurkan nama baik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nampaknya berbagai peristiwa belakangan ini termasuk kerusuhan di Wamena ini ditujukan untuk menghancurkan nama baik pemerintahan Jokowi," ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, PGI mengimbau masyarakat jangan terlalu cepat termakan isu yang makin memanaskan situasi, tanpa fakta yang jelas menuding pihak lainnya. Jika sampai terpancing, kata dia, maka aktor intelektual kerusuhan itu dapat menghancurkan semua anak bangsa.
Baca Juga: Polri Tuding Benny Wenda Otak di Balik Ricuh Wamena
Selain itu, Pendeta Albertus juga mengimbau pemerintah terutama aparat untuk tetap berpikir rasional dan bijak. Begitu juga dengan masyarakat yang tinggal di Papua.
"Kita berdoa dan berharap pemerintah bisa segera mengendalikan situasi di Wamena dan menangkap aktor intelektual utama yang menciptakan kerusuhan di sana," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti