Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M Soemarno, memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) berjalan on target dan telah memasuki tahap pembangunan jalur elevated (jalur layang).
Hal ini diungkapkan Menteri Rini saat menyaksikan langsung proses instalasi girder di casting yard #1, Cikarang Barat, yang merupakan tempat produksi girder terbesar untuk Proyek KCJB pada Senin (30/9/2019).
Prosesi instalasi box girder pertama dengan bobot 900 ton tersebut disaksikan juga oleh Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian, Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, beserta direksi perusahaan BUMN lainnya.
"Ini merupakan pencapaian luar biasa dan suatu lompatan untuk memacu semangat sinergi semua pihak yang terlibat untuk mewujudkan kereta cepat pertama pada 2021. Saya terus mendukung dan mendorong semoga berjalan baik dan dapat beroperasi sesuai yang ditargetkan," jelas Rini dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Baca Juga: Yuhu, Rute-Jakarta Bakal Punya Kereta (Semi) Cepat! Kapan?
Setelah kereta cepat beroperasi, perjalanan Jakarta-Bandung sepanjang lebih dari 140 km akan dapat dinikmati dengan waktu tempuh kurang dari 60 menit. Adapun, keempat stasiun yang akan dilalui kereta cepat yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan Stasiun Tegalluar.
"Dari total 142,3 km trase kereta cepat, jarak Halim hingga Tegalluar akan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 36 menit untuk pejalanan langsung atau sekitar 46 menit untuk perjalanan tidak langsung," lanjutnya.
Dengan menawarkan kecepatan dan efisiensi waktu, kereta cepat hadir dengan teknologi modern yang dilengkapi dengan sistem keamanan terbaik sehingga selain kecepatan juga mampu memberikan kenyamanan dan keamanan untuk para penumpang.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwiputra mengatakan bahwa 60% dari total keseluruhan trase KCJB didominasi oleh struktur elevated, pemasangan box girder ini akan mendorong percepatan pembangunan trase yang direncanakan tersambung keseluruhannya pada 2020 dan beroperasi 2021.
Ia meyakini bahwa selain sebagai milestone, proses instalasi ini dapat menjadi semangat untuk mewujudkan kereta cepat sebagai solusi masyarakat perkotaan dalam bertransportasi antar-kota dengan cara dan nuansa yang baru.
"Kereta Cepat Jakarta Bandung hadir sebagai solusi masyarakat dalam bertransportasi antar-kota, menawarkan kecepatan dari segi waktu, sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman," ujar Chandra.
Baca Juga: Jepang Teken Proyek Kereta Cepat Jkt-Sby, Pengerjaannya Mulai 2020
Sebagai informasi, untuk memenuhi kebutuhan box girder di sepanjang trase, proyek kereta cepat Jakarta Bandung memiliki tiga buah casting yard yang tersebar di beberapa titik di Cikarang dan Bandung.
Dalam proses pembangunannya, PT KCIC dan kontraktor yang terlibat dalam proyek pembangunan kereta cepat pertama di Indonesia; Sinohydro, WIKA, dan CREC, terus mengupayakan proses pengerjaan dengan metode yang efektif dan efisien agar proyek dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: