- Home
- /
- EkBis
- /
- Transportasi
Simak Kisah Berdirinya Sriwijaya Air, Kok Ada Nama Joko Widodo Sebagai Pionir?
Maskpai Sriwijaya Air tengah menjadi sorotan karena gugatan yang diajukan Citilink terkait dugaan wanprestasi alias tidak menepati perjanjian kerja sama bisnis. Namun, dari kedua belah pihak sejauh ini belum mengungkapkan pernyataan lanjutan.
Maskapai Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai terbesar di Indonesia yang menerbangkan lebih dari 800.000 penumpang setiap bulannya. Sriwijaya Air berdiri sejak 10 November 2003.
Pendirinya tak hanya satu orang, namun ada empat orang, yakni Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. PT Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang didirikan oleh mereka berempat.
Baca Juga: Sriwijaya Air Cerai dengan Garuda, Pengamat: Sudah Talak Tiga!
Terlepas dari keempat orang tersebut, berdirinya Sriwijaya Air juga berkat tangan dingin Joko Widodo. Namun, jangan salah sangka, Joko Widodo yang dimaksud di sini bukanlah Presiden Republik Indonesia.
Joko Widodo merupakan salah satu tenaga ahli yang turut menjadi pionir berdirinya Sriwjaya air dari Supardi, Capt Kusnadi, Capt Adil W, Capt Harwick L, Gabriella, dan Suwarsono.
Maskapai yang mampu bersaing secara nasional maupun regional, bahkan tingkat internasional ini mulanya hanya bermodalkan satu armada Boeing 737-200. Pada saat itu Sriwijaya Air adalah pemakai terbanyak di dunia untuk jenis pesawat ini.
Lambat laun, Sriwijaya Air semakin mengudara. Lantas, mereka pun memensiunkan armada pertamanya dan membeli armada baru, Boeing seri 737-800 New Generation (NG).
Pembelian armada baru ini dibiayai oleh bank lokal Indonesia. Lantaran, bagi mereka, Sriwijaya Air merupakan aset bangsa dan Tanah Air.
Boeing 737-800 merupakan Varian 737NG yang paling populer dan paling sukses. Pengguna pertama varian ini adalah Hapag-Llyod Flug (Sekarang TUIFly), 737-800 merupakan pengganti dari Boeing 727-200.
Baca Juga: Ya Ampun! Sriwijaya Air Jadi Korban Hoaks?
Kesuksesan Sriwijaya Air semakin terlihat setelah mengemban banyak penghargaan, antara lain Indonesia Service to Care Champion 2012, The Nielsen Indonesia: Superbrand 2012, Call Center Award 2012 (Category Airlines): Service Excellent, Airlines Indonesia Terfavorit (2011), Penerbangan Layanan Ekonomi Terfavorit.
Namun, saat ini kabar buruk sedang menimpa Sriwijaya Air. Salah satu maskapai kebangaan Indonesia kabarnya akan berhenti beroperasi, dari 36 armada miliknya kini hanya tinggal 12 saja yang beroperasi.
Kendati demikian, kebenaran dari kabar tersebut masih dipertanyakan. Pasalnya, pihak manajemen PT Sriwijaya Air membantah dengan tegas informasi itu. Pihaknya mengatakan, Sriwijaya akan tetap mengudara, dan manajemen mengimbau penumpang serta mitra mereka tak perlu risau.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar
Tag Terkait: