Korea Utara Benarkan Soal Peluncuran Rudal dari Kapal Selam
Perundingan berhenti sejak pertemuan di Hanoi pada Februari lalu, saat Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korut, Kim Jong-un, meninggalkan kota itu tanpa persetujuan apapun. Berbagai laporan terkait peluncuran muncul pada Rabu (01/10) pagi, tatkala beberapa pejabat melaporkan bahwa dua rudal telah diluncurkan dan satu di antaranya mendarat di perairan Jepang.
Baca Juga: Korea Selatan Usulkan Zona DMZ Jadi Wilayah Perdamaian Internasional
Belum lama ini, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshide Suga, menuturkan pada sebuah jumpa pers bahwa rudal balistik mungkin terpecah menjadi dua sebelum jatuh ke laut. Uji rudal itu merupakan percobaan ke-11 yang dilakukan Korut sepanjang 2019, tetapi para pejabat Korsel dan Jepang lebih khawatir pada kemampuan dan jarak yang dijangkau rudal kali ini.
Korea Utara dikabarkan telah mengembangkan teknologi rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam sebelum menghentikan uji rudal jarak jauh. Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan mengemukakan keprihatinan mengenai uji tembak kali ini dan menempatkan titik tekan pada kemungkinan bahwa itu adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM), sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap.
Percobaan terakhir yang dilakukan Korut disebut berlangsung pada Agustus 2016, sebelum Donald Trump menjabat presiden AS. Dua tahun kemudian, Trump dan Kim mencetak sejarah sebagai presiden AS dan pemimpin Korut pertama yang bertatap muka. Namun, meskipun keduanya beberapa kali bersua, sedikit kemajuan yang dicapai terkait kesepakatan nuklir Korut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: