Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gawat, Jika Perang Nuklir India-Pakistan Terjadi Bisa Tewaskan 125 Juta Jiwa Sepekan

Gawat, Jika Perang Nuklir India-Pakistan Terjadi Bisa Tewaskan 125 Juta Jiwa Sepekan Kredit Foto: Techcrunch

Penelitian itu mencatat bahwa meski kedua negara bertetangga itu telah beberapa kali berperang di Kashmir, pada 2025 India dan Pakistan bisa memiliki total gabungan 400 hingga 500 senjata nuklir.

"Mereka dengan cepat membangun gudang persenjataan mereka. Mereka memiliki populasi besar, sehingga banyak orang terancam oleh persenjataan ini, dan kemudian ada konflik yang belum terselesaikan atas Kashmir," kata Toon.

Para peneliti menemukan bahwa ledakan senjata nuklir dapat melepaskan 16 hingga 36 juta ton jelaga --partikel karbon hitam kecil dalam asap-- yang dapat naik ke atmosfer bagian atas dan menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa pekan. Jelaga itu akan menyerap radiasi matahari, dan memanaskan udara, meningkatkan kenaikan asap.

Baca Juga: Usai Hadiri Sidang PBB, PM Pakistan Deklarasikan Perang Suci di Kashmir

Dalam prosesnya, sinar matahari yang mencapai bumi akan turun 20 hingga 35 persen, menyebabkan permukaan planet menjadi lebih dingin 2 hingga 5 derajat Celcius. Curah hujan di seluruh dunia juga dapat berkurang 15 hingga 30 persen, yang dapat memiliki dampak regional yang lebih besar.

Secara keseluruhan, penelitian itu mencatat bahwa pemulihan dari semua dampak ini akan memakan waktu lebih dari 10 tahun karena asap akan tetap ada di bagian atas atmosfer.

"Sembilan negara memiliki senjata nuklir, tetapi hanya Pakistan dan India yang dengan cepat meningkatkan persenjataan mereka," kata Robock.

Dia menambahkan bahwa ketegangan yang berkelanjutan antara kedua negara yang bersenjata nuklir itu, khususnya atas Kashmir, menekankan pentingnya untuk memahami konsekuensi dari perang nuklir.

 

Menurut para peneliti, kekuatan senjata nuklir pada 2025 dapat berkisar dari 15 kiloton dalam daya ledak, ukuran yang sama dengan bom yang dijatuhkan di Hiroshima oleh AS pada 1945, hingga beberapa ratus kiloton.

Dalam skenario itu, para peneliti memperkirakan bahwa 50 hingga 125 juta orang dapat meninggal akibat efek langsung, dengan kematian tambahan akibat kelaparan massal juga mungkin terjadi di seluruh dunia.

"Senjata nuklir tidak dapat digunakan dalam skenario rasional apa pun tetapi dapat digunakan secara tidak sengaja atau sebagai hasil dari peretasan, kepanikan atau pemimpin dunia yang kacau," kata Robock. Menurutnya, satu-satunya cara untuk mencegah penggunaan senjata nuklir secara tidak disengaja adalah dengan menghapuskannya dari dunia.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: