Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

HM Sampoerna, Mandiri, dan BCA Jadi Saham Paling Diburu!

HM Sampoerna, Mandiri, dan BCA Jadi Saham Paling Diburu! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan

2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Saham BMRI kembali eksis bertengger di deretan yang paling diminati investor. Kali ini, asing mengucurkan dana segar (net buy) sebesar Rp19,4 miliar ke dalam saham BMRI. Sentimen teknikal juga menjadi faktor yang membuat saham BMRI menjadi laris manis. 

Baca Juga: Bank Mandiri Rilis e-money Edisi Disney’s Princess

Bursa mencatat, saham BMRI menurun 7,80% dalam sebulan terakhir sehingga potensial untuk diborong investor. Adapun pada penutupan perdagangan siang ini, saham BMRI bertengger di level Rp6.500 per saham, naik 2,36% dari harga pembukaan. 

Saham BMRI diperdagangkan dengan volume 22,21 juta saham sebanyak 2.395 kali transaksi dengan catatan nilai transaksi yang terhimpun sebesar Rp143,46 miliar.

3. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Posisi ketiga dalam daftar saham paling laris diduduki oleh saham perbankan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, yakni BCA. Sampai dengan siang ini saja, net buy asing atas saham BCA mencapai Rp16,9 miliar. 

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan tentang Wayang, BCA Gelar Wayang Day di Balikpapan

Meski masuk ke dalam jajaran saham paling diminati, pergerakan saham BCA tidak begitu mulus. Tercatat menguat 0,50% dalam sepekan terakhir, saham BCA justru cukup lama bergerak di zona merah pada perdagangan sesi I. Bahkan, beberapa saat lalu, harga saham BCA amblas ke level terendah di Rp30.075 per saham. 

Kabar baiknya, saham BCA berhasil selamat dari zona merah dengan ditutup stagnan pada level Rp30.350 per saham pada jeda siang. Sejumlah 3,02 juta saham BCA diperdagangkan dengan frekuensi 3.006 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp91,49 miliar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: