Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Kabar Progres Making Indonesia 4.0?

Apa Kabar Progres Making Indonesia 4.0? Data-driven Smart Manufacturing: How data can empower decisions on the shop floor. | Kredit Foto: Medium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah telah menjalankan langkah-langkah strategis untuk mendukung percepatan adopsi industri 4.0 sebagai tindak lanjut dari peluncuran Making Indonesia 4.0 oleh Presiden Joko Widodo pada April 2018 lalu.

Antara lain meluncurkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) atau indikator penilaian tingkat kesiapan industri di Indonesia dalam menerapkan teknologi era industri 4.0. Lalu, Indonesia ditunjuk menjadi official partner country pada Hannover Messe 2020 yang merupakan platform strategis untuk mengkampanyekan Making Indonesia 4.0 secara global.

Baca Juga: Langkah Strategis Kemenperin Percepat Transformasi Industri 4.0

"Beberapa waktu lalu, Bapak Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto turut melaksanakan kick-off pameran teknologi terbesar dunia tersebut yang akan diselenggarakan enam bulan dari sekarang," ungkap Sekretaris Jenderal Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono, menurut situs Kemenperin yang dilansir, Rabu (8/10/2019).

Kemenperin juga mendorong tumbuhnya bisnis rintisan melalui program Making Indonesia 4.0 Start-Up yang bertujuan menggali ide-ide inovasi dari perusahaan-perusahaan startup berbasis teknologi yang dapat mendukung pelaku IKM maupun menyuplai teknologi bagi para investor.

Bahkan, untuk memanfaatkan peluang bonus demografi di era industri 4.0, pemerintah berkomitmen menyiapkan SDM industri melalui beragam fasilitas, seperti insentif pajak super melalui Peraturan Pemerintah nomor 45/2019 yang memberikan potongan pajak hingga 200% untuk investasi terkait pengembangan pendidikan vokasi, 300% untuk R&D, serta 60% untuk industri padat karya.

Sigit menegaskan, Indonesia menargetkan menjadi manufacturing hub regional dan basis produksi bagi produsen global untuk kebutuhan domestik maupun pasar ekspor.

"Beberapa sektor industri yang telah memiliki kedalaman struktur, mulai dari hulu hingga hilir, seperti industri otomotif, tekstil dan pakaian, makanan dan minuman, logam dasar, dan industri kimia," sebutnya.

Baca Juga: Naik Status Jadi KEK, Kawasan Industri Kendal Mau Jaring Investasi Rp70 T

Kemenperin mencatat sektor industri manufaktur masih menjadi pendukung utama ekonomi Indonesia. Hingga Juli 2019, total ekspor produk manufaktur mencapai US$71,67 miliar atau 74,82% dari total ekspor nasional sebesar US$95,79 miliar, sedangkan investasi di sektor ini sebesar Rp104 triliun. Pada triwulan II 2019, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total PDB nasional sebesar 19,52%.

"Secara global, kinerja sektor manufaktur kita menunjukkan arah perkembangan yang cukup baik. Berdasarkan publikasi UNIDO, peringkat daya saing sektor industri Indonesia menunjukkan tren yang cukup baik sehingga berada di urutan ke-38 pada 2018 dari 150 negara," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: