Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi RI Diramal Cuma 5%, Tapi Bakal Pulih di Tahun . . .

Pertumbuhan Ekonomi RI Diramal Cuma 5%, Tapi Bakal Pulih di Tahun . . . Suasana pembangunan proyek LRT di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/6). Menurut Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, seluruh pengerjaan proyek pembangunan di Jakarta dihentikan mulai Selasa (5/6) menjelang arus mudik lebaran 2018/1439 H, termasuk di sejumlah ruas tol yang tengah dibangun di antaranya Jakarta-Cikampek II (elevated), LRT, serta Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pengerjaan akan kembali dilanjutkan pada 24 Juni 2018. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya 5%. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yang sebesar 5,2%. Namun, 2021 perekonomian Indonesia diproyeksi akan pulih diangka 5,2%.

Dalam laporan East Asia Pacific Economic Update edisi Oktober 2019 yang dipublikasikan, Kamis (10/10/2019), disebutkan kondisi eksternal membuat pertumbuhan ekspor diperkirakan menjadi lemah. Pertumbuhan impor juga diperkirakan lebih lemah sejalan dengan pertumbuhan investasi yang lebih lambat.

Baca Juga: Gawat, Ekonomi Asia Timur & Pasifik Bakal Terus Loyo

"Mengingat kondisi eksternal yang tidak menguntungkan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan turun menjadi 5% pada 2019, dan kemudian pulih secara bertahap menjadi 5,2% pada 2021," kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Victoria Kwakwa di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Victoria mengatakan, konsumsi pribadi diperkirakan akan terus menguat dengan diikuti rendahnya inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat.  Di sisi lain, meskipun lebih lambat, pertumbuhan investasi diharapkan tetap kuat, terutama setelah pemilu, di mana berkurangnya ketidakpastian politik dan peningkatan dalam sentimen bisnis.

"Di tengah tantangan eksternal, pertumbuhan ekspor diperkirakan menjadi lemah. Pertumbuhan impor juga diperkirakan lebih lemah di tahun sejalan dengan pertumbuhan investasi yang lebih lambat," ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: