Sedang Krisis Keuangan, PBB Lakukan Pemangkasan Biaya, Apa Saja?
"Defisit tunai terjadi pada awal tahun, lama dan berjalan lebih dalam," imbuhnya.
Untuk tahun kedua berturut-turut, katanya, AS telah kehabisan semua cadangan likuiditas anggaran reguler, terlepas dari beberapa langkah yang diambil untuk mengurangi pengeluaran.
Pollard mengatakan pembayaran yang diterima sejauh tahun ini hanya mewakili 70 persen dari jumlah total yang dinilai, dibandingkan dengan 78 persen pada waktu yang sama tahun lalu, menghasilkan kesenjangan USD230 juta.
Baca Juga: PBB Alami Krisis Keuangan, Kok Bisa?
Untuk sepenuhnya menerapkan anggaran PBB, katanya, PBB perlu mengumpulkan setidaknya USD808 juta antara Oktober dan Desember.
Pollard mengatakan pada konferensi pers bahwa negara-negara memiliki alasan internal mereka sendiri untuk menunda pembayaran iuran mereka, dan bagi banyak dari mereka itu adalah situasi internal politik mereka sendiri.
Skala penilaian direvisi pada akhir 2018, menjadikan China sebagai kontributor terbesar kedua PBB di belakang AS. "Beberapa negara mungkin tidak membuat ketentuan anggaran untuk kenaikan iuran mereka dan beberapa, seperti AS, memiliki tahun kalender berbeda untuk anggaran," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: