Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sedang Krisis Keuangan, PBB Lakukan Pemangkasan Biaya, Apa Saja?

Sedang Krisis Keuangan, PBB Lakukan Pemangkasan Biaya, Apa Saja? Kredit Foto: Theguardian.com

Menurut angka yang disajikan Pollard hari Jumat, AS berutang USD1,055 miliar ke anggaran reguler PBB dibandingkan dengan USD842 juta pada waktu yang sama tahun lalu. AS juga berutang USD3,7 miliar ke anggaran terpisah untuk 14 operasi pemeliharaan perdamaian PBB yang luas.

Tidak ada tanggapan langsung dari ke Departemen Luar Negeri AS untuk mengomentari kapan pemerintah Trump berencana untuk membayar tunggakannya.

Brasil berada di urutan kedua dalam iuran yang tidak dibayar untuk anggaran reguler, dengan nilai USD143 juta, diikuti oleh Argentina yang memiliki nilai USD51,57 juta, Meksiko USD36 juta, Iran USD26,96 juta, Venezuela USD17,29 juta dan Korea Selatan USD9,8 juta.

Baca Juga: Melihat Kondisi Dunia Internasional Jika PBB Bubar

Menurut surat dan Pollard Guterres, layanan penerjemah dan PBB akan terbatas pada pertemuan resmi PBB di kalender, yang berarti PBB tidak akan lagi dapat melayani pertemuan kelompok regional dan kelompok lainnya. Dan PBB tidak akan mendukung rapat di luar jam reguler yaitu 10 pagi-13.00 siang dan 15.00 sore-18.00 petang.

PBB juga menunda publikasi dokumen PBB, menunda penerjemahan perjanjian dan publikasi, serta membatalkan semua kecuali perjalanan yang penting.

PBB juga tidak akan menjadi tuan rumah pertemuan sebelum pukul 08:00 dan setelah pukul 18:00, dan Guterres juga mengatakan, eskalator ringan akan dihentikan jika ada lift. Dan Lounge Delegasi yang populer di markas besar PBB, yang biasanya tetap buka sampai sekitar jam 10 malam, akan ditutup pada jam 5 sore.

"Kami mencari di mana-mana untuk melihat bagaimana kami dapat mengurangi biaya yang tidak berhubungan dengan gaji," kata Pollard.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: