Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden China: Jangan Coba-coba Pecah Belah China atau Hancur!

Presiden China: Jangan Coba-coba Pecah Belah China atau Hancur! Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Beijing -

Presiden China Xi Jinping menjelaskan segala upaya untuk memecah belah China akan berakhir dengan kehancuran.

Hal tersebut terlontar Xi Jinping saat ia mengunjungi acara kenegaraan ke Nepal pada Minggu (13/10), kata penyiar negara CCTV, China.

 

Dia tak menyebutkan secara detail wilayah tertentu namun mengarah sebagai peringatan bagi Hong Kong, yang sedang dilanda protes anti-pemerintah selama berbulan-bulan.

 

ym1kqw282ncdqp3rg3nx_18557.jpg

 

Unjuk rasa damai di Hong Kong kembali turun ke bentrokan pada Minggu. Stasiun transportasi umum dan toko-toko yang dianggap pro-Beijing rusak.

 

Baca Juga: Terus Meroket, Sederet Orang Kaya di China Kantongi Harta Rp3.539 Triliun

 

"Siapa pun yang mencoba untuk memisahkan dari China akan binasa, dengan tubuh mereka hancur dan tulang-tulang menjadi bubuk," kata Xi.

 

"Setiap kekuatan eksternal yang mendukung pemisahan China hanya dapat dianggap sebagai delusi oleh orang-orang China," katanya.

 

Saat mulainya gerakan protes Hong Kong empat bulan lalu, China menyalahkan kekuatan eksternal karena memicu kerusuhan, dan menuduh AS dan Inggris mencampuri urusan dalam negeri China.

 

Xi Jinping sampai saat ini belum berkomentar langsung tentang protes yang sedang berlangsung di Hong Kong, jadi ini akan dilihat sebagai peringatan yang jarang dan kuat.

 

Beijing sampai saat ini menjelaskan pihaknya meyakini kepolisian Hong Kong mampu menangani krisis. Tetapi pengunjuk rasa takut pemerintah pusat bisa mengirim pasukan untuk mengakhiri kekerasan di jalanan.

 

Hal tersebut dilihat sebagai skenario yang tidak mungkin karena konsekuensi serius. Beberapa pengamat percaya China akan mengulangi tindakan keras pada 1989 terhadap aktivis pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen di Beijing, yang tdiyakini menewaskan ratusan orang.

 

Diketahui, Hong Kong merupakan bagian dari China, tetapi memiliki tingkat otonomi yang tinggi—ia memiliki sistem hukum dan keadilannya sendiri dan kebebasan yang jauh lebih banyak daripada yang dimiliki orang di China daratan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: