Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengaku heran dengan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan menarik seluruh partai untuk bergabung dengan koalisinya.
Diketahui, Jokowi sempat bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang sempat bersebrangan di Pilpres 2019.
Menurutnya, sikap Jokowi agak aneh lantaran pada periode pertama di mana dirinya menang dengan keunggulan tak sebanyak pada periode kedua.
“Sebaiknya ini agak aneh, tahun 2014 Pak Jokowi hanya menang sekitar 6 persen enggak pakai narik-narik sudah jalan terus. Sekarang menang sekitar 10 persen kenapa harus narik-narik (partai) yang lain?” katanya kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Baca Juga: Catat!! Ini Jadwal Jokowi Umumkan Susunan Kabinet
Baca Juga: Berat, Tugas Prabowo Berat Jika Bersama Jokowi
Lanjutnya, ia menyarankan agar sistem semula periode pertama Jokowi kembali diterapkan. Sambungnya, di mana partai yang tak menjadi pemenang tetap berada di luar pemerintahan.
"Alangkah bagusnya sudahlah kita pakai peraturan yang bagus saja, demokrasi mengenal yang adanya di pemerintahan dan di luar pemerintahan," katanya.
Tambahnya, “Yang menang memimpin, yang kalah enggak perlu ditarik dan kemudian malah menghadirkan kehebohan. Yang sudah menang pun belum tentu mendapatkan kursi yang mereka harapkan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia juga meminta Jokowi untuk lebih fokus ke partai-partai di dalam koalisinya, ketimbang sibuk berupaya menarik partai lain untuk ikut bergabung.
“Jangan sampai nanti jatah rekan-rekan partai pengusung Jokowi jadi berkurang karena masuknya partai-partai yang tidak jadi pengusung Jokowi. Lebih bagus Pak Jokowi memuaskan dan memberikan maksimal hak daripada partai pendukung yang tidak menang berada di luar kabinet dan itu konstitusional,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil