Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Beramal, Azim Premji Rela Terjungkal dari Posisi Kedua Orang Terkaya India

Demi Beramal, Azim Premji Rela Terjungkal dari Posisi Kedua Orang Terkaya India Azim Hashim Premji adalah seorang pengusaha, investor, filantropis yang berasal dari India. Ia adalah pemimpin perusahaan Wipro Limited, yang bergerak di bidang IT outsourcing, beberapa kliennya adalah Microsoft, Toshiba, ABB dan Philip Morris. | Kredit Foto: Getty Images
Warta Ekonomi, Jakarta -

Azim Premji dikenal sebagai konglomerat asal India yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia merupakan raja bisnis teknologi yang menempati posisi Chairman Wipro Limited, perusahaan peninggalan ayahnya.

Berdasarkan data dari Forbes (14/10/2019), Azim Premji saat ini menduduki peringkat ke-17 sebagai orang terkaya di India. Sebelumnya, ia berada di posisi ke-2. Kekayaan yang ia miliki merosot karena sebagian hartanya ia gunakan untuk aktivitas sosial.

Baca Juga: Bos Facebook Sepakat Musnahkan Miliarder di Dunia

Aksi sosial tersebut terinspirasi oleh Mahatma Gandhi, Premji sejauh ini telah menyumbangkan US$21 miliar untuk amal yang berfokus pada pendidikan, yang mencakup dua pertiga sahamnya di Wipro (ia memiliki 7% saham).

Kekayaan yang dimiliki Azim saat ini tercatat sebesar US$7,2 miliar atau sekitar Rp101,9 miliar. Setelah sukses menjadi miliarder dan membawa perusahaan sang Ayah berjaya, Premji menyatakan mengundurkan diri. Alasannya adalah faktor usia. Pria 74 tahun ini menyatakan mengundurkan diri pada 30 Juli 2020.

Baca Juga: Kesederhanaan Hidup Warren Buffett, Lebih Senang Beramal Ketimbang Foya-Foya

Kendati demikian, dia sudah menyiapkan generasi ke-3, yakni anak lelakinya sendiri, yang bernama Rishad Premji, untuk menjadi pemimpin di Wimpro. Anaknya yang berusia 42 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Chief Strategy Officer Wipro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: