Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi kian menarik untuk dikoleksi setelah perbankan dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia ini menyatakan akan mempertimbangkan rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split).
Kendati begitu, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, memastikan bahwa aksi korporasi itu tidak akan terealisasi di tahun ini. Pihaknya baru akan mempertimbangkan rencana tersebut pada tahun 2020 mendatang.
Baca Juga: Saham Blue Chip Selalu Menarik, Saham BCA dan Astra Paling Dilirik!
"Pertimbangan perlu atau tidaknya stock split baru tahun depan, jadi belum tentu keputusan stock split akan dilakukan," tegas Jahja seperti dikutip dari Bisnis, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Jahja menilai, saat ini harga saham BCA terbilang masih dalam keadaan yang baik sehingga butuh lebih banyak pertimbangan apabila BCA akan mengeksekusi rencana tersebut.
Kendati kepastian stock split masih abu-abu, wacana tersebut mendapat respons yang positif dari para pelaku pasar di bursa. Hal itu nampak melalui pergerakan saham BCA pada hari ini, di mana saham BCA tampil prima di zona hijau.
Baca Juga: Belum Padam, Kebakaran Saham Gudang Garam dan HM Sampoerna Belum Padam!
Terhitung sampai dengan pukul 14.28 WIB, saham BCA bertengger di posisi teratas sebagai saham yang paling banyak dikoleksi oleh investor dengan capaian net buy senilai Rp119,2 miliar. Alhasil, saham BCA pun naik 0,24% menjadi Rp30.950 per saham.
Bahkan, pada menit-menit awal perdagangan sesi I, saham BCA melesat jauh hingga ke level tertinggi di Rp31.025 per saham. Sejumlah 5,63 juta saham BCA diperdagangkan dengan frekuensi 3.501 kali transaksi dan membukukan nilai sebesar Rp174,22 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: