Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lewat IK-CEPA, Indonesia-Korsel Incar US$30 Miliar pada 2022

Lewat IK-CEPA, Indonesia-Korsel Incar US$30 Miliar pada 2022 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemitraan Indonesia-Korea Selatan memasuki babak baru setelah delapan bulan berunding. Hal ini ditandai dengan pengumuman penyelesaian substansial perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea Selatan (IK-CEPA) di sela pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, Tangerang, Banten, hari ini (16/10/2019).

Perundingan IK-CEPA diselesaikan secara substansial pada pertemuan putaran ke-10 yang digelar di Bali pada 7-10 Oktober 2019 lalu. Pada pertemuan tersebut delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo, sedangkan delegasi Korea dipimpin Deputi Menteri untuk Negoisasi Perdagangan Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan Yeo Han Koo.

Iman Pambagyo mengatakan bahwa saat ini Indonesia dan Korsel adalah pihak dalam beberapa fora perundingan lain, yakni Asean-Korea FTA (AKFTA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Baca Juga: Perundingan IK-CEPA Rampung, Indonesia-Korsel Masuk Babak Baru

Namun, pihaknya melihat peluang, Indonesia dan Korea Selatan dapat bekerja sama dengan lebih erat dan luas secara bilateral melalui perundingan IK-CEPA.

"Ini merupakan salah satu langkah kami dalam komitmen mencapai target nilai perdagangan kedua negara sebesar US$30 miliar pada 2022," katanya melalui siaran pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018, Korsel merupakan negara tujuan ekspor dan sumber impor keenam terbesar bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan kedua negara mencapai US$18,62 miliar.

Total ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar US$9,54 miliar dan total impor Indonesia dari Korea Selatan tercatat sebesar US$9,08 miliar. Dengan nilai tersebut. Indonesia surplus sebesar US$460 juta.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Korea Selatan adalah batu bara, bijih tembaga, karet alam, kayu lapis, dan timah. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Korea Selatan adalah karet sintetis, produk baja lembaran, produk elektronik, dan kain tenun filamen sintetis.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: