Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demonstrasi Barcelona Kembali Rusuh, Disebut Peningkatan Krisis Politik Spanyol

Demonstrasi Barcelona Kembali Rusuh, Disebut Peningkatan Krisis Politik Spanyol Kredit Foto: Reuters/Rafael Marchante
Warta Ekonomi, Barcelona -

Demonstran dan personil kepolisian kembali bentrok di Barcelona saat unjuk rasa menentang vonis penjara pada sembilan pemimpin separatis Catalan. Unjuk rasa terus berlangsung di Spanyol dan menjadi tantangan bagi pemerintah lokal dan pusat.

Para pengunjuk rasa melemparkan botol, batu dan benda lainnya ke arah polisi anti-huru-hara. Demonstran juga membakar tong sampah dan kardus di tengah jalan di beberapa lokasi di Barcelona. Pagar-pagar gedung dibakar di dekat La Pedrera, salah satu gedung paling terkenal karya arsitek Catalan, Antoni Gaudi, yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan.

Kepolisian menggunakan tongkat dan menembakkan peluru karet ke arah pengunjuk rasa. "Kepolisian mencoba menciptakan ruang sekitar kantor pusat pemerintah Spanyol. Empat orang telah ditahan," ungkap juru bicara kepolisian Spanyol, dilansir Reuters.

Baca Juga: Pedemo Geruduk Kantor Pemerintah di Barcelona, Alasannya. . .

Seorang kameraman Reuters terkena pukulan polisi di bagian kaki saat merekam unjuk rasa. Kameraman itu jelas teridentifikasi sebagai jurnalis dengan tulisan 'press'. Kameraman itu dipukul dari belakang dengan tongkat polisi.

Ini menjadi aksi unjuk rasa hari kedua setelah Mahkamah Agung (MA) Barcelona memvonis sembilan pemimpin separatis dengan hukuman antara 9 dan 13 tahun penjara atas perannya dalam upaya gagal memerdekakan Catalonia dari Spanyol pada 2017.

Bentrok ini menjadi tantangan bagi pemerintahan regional, otoritas pro-kemerdekaan dan pemerintah pusat di Madrid. Kerusuhan terbaru itu pun menambah rumit konflik politik dan krisis ekonomi di negara tersebut.

Separatisme Catalan sejak lama memuji diri sebagai gerakan damai dan para pemimpinnya menyatakan sikap mereka tidak berubah. Namun keputusan MA tampaknya menciptakan frustrasi bagi kubu radikal pro-kemerdekaan Catalonia.

Juru bicara pemerintahan pro-kemerdekaan Catalan menyatakan gerakan separatis selalu damai dan hanya kelompok kecil yang melakukan kekerasan. "Pemerintah regional mengecam semua aksi kekerasan," papar juru bicara Meritxell Budo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: