Brand Terkenal Asal Prancis Dikritik Soal China, Dior Bilang. . .
Brand mewah asal Prancis, Christian Dior, meminta maaf dan menjelaskan mendukung kedaulatan wilayah China setelah dikritik menggunakan peta China tanpa Taiwan.
Taiwan adalah isu wilayah paling sensitif bagi China. Beijing menilai Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Insiden terkait peta itu terjadi saat presentasi Dior tentang jaringan butiknya di Universitas Zhejiang Gongshang di kota Hangzhou, China, dalam posting yang diunggah di media sosial China, Weibo.
Anggota staf universitas itu membeberkan, Dior menggelar acara rekrutmen pada Rabu (16/10) dan muncul masalah peta tersebut. Dior merupakan bagian dari grup produk mewah LVMH. Terkait peristiwa itu, Dior menyatakan pihaknya mulai melakukan investigasi serius atas masalah tersebut.
Baca Juga: Hadapi Konflik di Laut China Selatan, Malaysia Wajib. . .
"Dior pertama kali mengungkapkan permintaan maaf mendalam kami atas pernyataan yang tidak tepat dan kesalahan yang dilakukan anggota staf Dior saat presentasi kampus," papar pernyataan Dior.
Dior menjelaskan, "Dior selalu menghormati dan memegang prinsip satu China, secara ketat menjaga integritas wilayah dan kedaulatan China, serta perasaan rakyat China."
Usai peristiwa itu, Dior berjanji melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian semacam itu tidak terulang. Dior menjadi perusahaan terbaru yang terlibat isu politik terkait China.
Kini China semakin meningkatkan klaim wilayahnya atas Taiwan dan meminta perusahaan asing yang berbisnis di China menghormati kedaulatan Beijing.
Label fashion seperti Givenchy, Coach dan Versace juga pernah meminta maaf atas insiden semacam itu dalam beberapa bulan terakhir. Topik "pernyataan Dior" menjadi trending utama di Weibo pada Kamis (17/10) dengan dilihat sekitar 100 juta view.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: