Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dinilai Banyak Kecacatan, Israel Ingin Modifikasi Besar-besaran Jet Tempur F-35

Dinilai Banyak Kecacatan, Israel Ingin Modifikasi Besar-besaran Jet Tempur F-35 Kredit Foto: The National Interest
Warta Ekonomi, Tel Aviv -

Sejumlah masalah yang dialami pesawat jet tempur siluman generasi kelima dikatakan cukup beragam mulai dari yang kecil sampai yang kritis. Meskipun telah berusia dua dekade dan telah menghabiskan biaya miliaran dolar, pesawat jet itu masih jauh dari kata sempurna.

Ketika pabrikannya —Lockheed Martin Amerika Serikat (AS)— sedang berupaya memperbaikinya, Israel justru ingin melakukan modifikasi besar untuk jet yang bermasalah.

Israel akan melakukan beberapa modifikasi besar pada jet F-35 yang telah dipesan dari Lockheed Martin dalam upaya untuk membuat pesawat sesuai dengan visi negara tentang bagaimana pesawat tempur harus beroperasi, serta untuk meningkatkan kemampuannya dan memperbaiki masalah tertentu.

Baca Juga: Hilang Tahun 2017, Kotak Hitam Jet Tempur Milik Taiwan Akhirnya Ditemukan

Upaya miiliter Zionis itu diungkap The National Interest dalam laporannya 19 Oktober 2019. Menurut laporan itu, salah satu hal penting yang akan diubah oleh ahli Israel adalah sistem komputer pesawat tempur. Tel Aviv ingin menyesuaikannya dengan sistem Command, Control, Communications and Computing (C4) sendiri, yang akan berjalan "di atas" dari sistem operasi Lockheed Martin.

Hal yang terakhir itu telah menimbulkan banyak masalah dengan negara-negara lain yang memesan F-35, karena mereka menginginkan akses terhadap kode pembuka untuk memodifikasinya. Lockheed Martin, sejauh ini, hanya memberi mereka akses terbatas.

Komputer on-board jet tempur tersebut mengumpulkan semua informasi yang dikumpulkan dari sensornya, termasuk lokasi kemungkinan penempatan dan instalasi pasukan musuh. Semua informasi itu kemudian disampaikan ke sistem lain yang terhubung di darat, yang mencakup pasukan sekutu, sistem pertahanan udara, atau artileri. Tetapi tidak semua sistem kompatibel dengan F-35; karena itulah Israel ingin menginstal C4 secara tepat untuk dapat menyampaikan informasi dari sensor jet tempur ke sistem militernya sendiri.

Sementara menginstal sistem baru di komputer on-board dimungkinkan tanpa perubahan besar pada jet itu sendiri, modifikasi lain yang ada dalam pikiran militer Israel akan membutuhkan perubahan besar pada desain pesawat. Dengan demikian, Tel Aviv telah berhasil bernegosiasi untuk pembuatan sekitar 30 pesawat jet tempur generasi kelim F-35I Adir modifikasi khusus.

Majalah The National Interest mengindikasikan ketika seluruh daftar perubahan untuk jet tempur sebagai bagian dari program modifikasi masih belum jelas, itu akan menampilkan opsi untuk menginstal tambahan pihak ketiga yang "plug-and-play". Salah satu tambahan semacam itu adalah pod-jamming radar, yang diharapkan dapat membantu jet memintas pertahanan musuh bahkan setelah negara-negara lain mencari cara untuk mendeteksi F-35.

Baca Juga: Bakal Saingi F-35 Lockheed Martin, Ini Jet Tempur Baru Ciptaan Korsel-Indonesia

Perubahan lain yang dilakukan pada F-35 sebagai bagian dari modifikasi "I" -nya adalah kemampuan untuk menggunakan persenjataan Israel, seperti rudal udara-ke-udara (air-to-air) jarak pendek Python atau bom presisi berpemandu dari keluarga Spice.

Israel juga berusaha meningkatkan jangkauan operasional jet Amerika tersebut dengan menambahkan kemampuan untuk menginstal tangki bahan bakar eksternal. Dua opsi seperti itu diharapkan tersedia. Salah satunya adalah tangki non-siluman yang dapat dibuang di tengah penerbangan untuk mengembalikan kemampuan guna keluar dari pertahanan saat diperlukan. Israel juga ingin mengembangkan sistem tangki bahan bakar bersama dengan Lockheed Martin yang tidak melukai kemampuan stealth (siluman) atau aerodinamika jet.

Daftar perubahan pada F-35I bisa lebih lama, tetapi tampaknya Israel ingin menyempurnakan jet tersebut untuk memenuhi kebutuhan regionalnya sendiri. Beberapa kelemahan pada jet tempur itu dilaporkan menyebabkan kekhawatiran di antara pilot pesawat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: