Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nadiem Jadi Menteri, Apa Kata Rudiantara?

Nadiem Jadi Menteri, Apa Kata Rudiantara? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masuknya nama-nama baru yang dipanggil ke Istana Kepresidenan ramai diperbincangkan, terutama sosok Bos Gojek, Nadiem Makarim. Melihat punggawa dari perusahaan rintisan tersebut masuk ke dalam jajaran menteri pilihan Presiden Joko Widodo, Rudiantara mengatakan dirinya tidak perlu berpesan apa-apa terhadap Nadiem.

"Nggak perlu dipesenin, orang udah pintar. Sudah jago gitu kok. Sudah terbiasa membuat proses bisnis baru, mencari cara baru untuk memecahkan permasalahan," ujar Rudiantara, Selasa (22/10/2019).

Baca Juga: Jadi Menteri Termuda dan Terkaya, Berapa Kekayaan Nadiem Makarim?

Menurutnya, usia Nadiem yang tergolong muda bukan menjadi halangan. Ia mencontohkan di Malaysia juga memiliki pemimpin yang baru berusia di bawah kepala tiga. Meski begitu, Chief RA mengakui bahwa akan ada perbedaan strategi yang perlu dilakukan Nadiem kala nanti menjabat di kabinet pemerintahan. Perbedaan ekosistem tentu menjadi awal tantangan bagi Nadiem untuk menerapkan strateginya.

"Ekosistemnya pasti berbeda. Di pemerintah kan ada aspek politis. Aspek politis artinya apa? Kepada masyarakat. Nah, kalau di sana (Gojek) kan lebih banyak ke aspek komersil. Ya, bedanya cuma itu saja," katanya.

Rudiantara mengaku yakin bahwa Nadiem mampu membawa ide-ide baru ke dalam pemerintahan yang mampu memotong rantai inefisiensi yang ada.

"Komprominya ya satu, masalah politis aja. Ya nanti kan ada arahan dari Presiden dan Wakil Presiden. Tapi, di bawah Presiden dan Wakil Presiden saya rasa beliau akan tetap berkreasi seperti di Gojek. Artinya, come up dengan ide-ide baru, dengan cara baru yang memotong mata rantai yang tidak efisien," ujarnya.

Menurut Rudiantara, menjadi menteri di era Presiden Joko Widodo memiliki sejumlah kemudahan, di antaranya tidak perlu memikirkan visi misi, tetapi hanya perlu berfokus pada eksekusi dari rencana yang dicanangkan Presiden.

"Kebijakan visi misi punya Presiden. Kita tinggal mengeksekusi, sebetulnya menjadi menteri di zaman pak Jokowi tidak susah karena kita tidak usah berpikir visi misi, yang penting eksekusi saja," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: