Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibantu Kementan, Lahan Eks Galian Pasir Jadi Sentra Kedelai

Dibantu Kementan, Lahan Eks Galian Pasir Jadi Sentra Kedelai Sentra produksi kedelai di Desa Cibulan Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan. | Kredit Foto: Kementan

"Jadi ini kesempatan memanfaatkan lahan-lahan yang gersang seperti di Desa Cibulan. Kita optimis bisa penuhi kebutuhan secara mandiri," ujarnya.

Menurut Rohendi, optimisme ini bisa diwujudkan karena tingginya perhatian Kementan. Ada bantuan benih sebanyak 10 ton untuk 200 hektare, tentunya bisa mendongkrak produksi kedelai di Cibulan.

Kalkulasinya, lanjut dia, apabila hasil panen kedua yang lalu sebesar 1,4 ton per ha, maka kalau pada angka yang sama dihasilkan dari luasan 200 ha itu ada produksi sekitar 300 ton. Itu berarti separuh dari kebutuhan kedelai Kabupaten Kuningan untuk sekali panen bisa tercukupi dari petani sendiri.

"Logikanya, kalau semua lahan gersang atau tanah marjinal bekas galian pasir yang bisa langsung diusahai di sini seluas 514 ha itu tentu hasilnya bisa minimal mencapai 750 ton sekali panen atau tiga bulan," beber Rohendi.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Bibit Unggul Ubi Kayu, Kementan Bantu Sertifikasi di Kepri

Dengan demikian, untuk satu bulan petani dari Desa Cibulan ini bisa memasok sebanyak 250 ton. Hasil ini sangat luar biasa sehingga pemerintah akan dorong terus agar kebutuhan kedelai untuk masyarakat Kabupaten Kuningan bisa terpenuhi dari petani sendiri.

"Kalau panen sekali tiga bulan, maka hasilnya akan diolah menjadi bahan pangan yang lebih bernilai. Bahkan saat ini pemerintah Kabupaten Kuningan sedang berusaha menghubungkan UPH Kedelai Cibulan dengan beberapa Rumah Sakit di Kabupaten Kunigan," yakin Rohendi.

Terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementan, Gatut Sumbogodjati mengatakan Kementan membangun Unit Pengolahan Hasil Kedelai untuk menampung hasil panen kedelai lokal agar dapat diolah dalam berbagai produk olahan. Tidak hanya tahu dan tempe, tetapi juga kecap, kue-kue, keripik, dodol bahkan bisa dalam pengembangan lebih lanjut akan menyentuh produk kecantikan.

"Dengan adanya olahan tersebut Kementan berharap dapat membantu meningkatkan pendapatan petani dan menumbuhkan potensi agrowisata di Kabupaten Kuningan," jelasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: