Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancaman Nyata Serangan Turki Sebabkan Keluarga Kurdi Mengungsi di Sekolah

Ancaman Nyata Serangan Turki Sebabkan Keluarga Kurdi Mengungsi di Sekolah Kredit Foto: Reuters/Muhammad Hamed
Warta Ekonomi, Damaskus -

Leith Ahmed (13) dan keluarganya terpaksa mengungsi lantaran ingin menyelamatkan nyawa dari ancaman serangan militer Turki.  Dia yang tengah bersekolah di Suriah timur laut dan keluarganya terpaksa menginap di sebuah sekolah.

Kini mereka tinggal di ruang kelas sebuah sekolah yang lokasi jaraknya 80 km dari Kota Hasakah, tempat pejabat Kurdi menjalankan pemerintahan otonom selama bertahun-tahun. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 176.000 jiwa meninggalkan rumahnya sejak Turki melakukan invasi militer terhadap pejuang Kurdi.

"Sekitar 80.000 anak telah mengungsi," papar para pejabat PBB. Hanya sekitar 7.100 Kurdi Suriah telah mengungsi ke Irak, sisanya masih terjebak di kota-kota Suriah yang dikelola Kurdi seperti Hasakah.

Baca Juga: Sepakat, Turki-Rusia Bakal Pindahkan Milisi Kurdi dan Gelar Patroli Gabungan

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dianggap oleh Turki sebagai kelompok teroris menguasai sebagian besar wilayah timur laut Suriah. Sebab itulah, Turki menyerang wilayah tersebut dan mulai membentuk zona aman.

Ahmed sangat menyenangi pelajaran bahasa Inggris dan Arab. Menurut pengakuannya, dia sangat ingin kembali bersekolah dan tinggal di rumah lamanya.

"Saya terutama suka pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab. Saya ingin kembali," kata Leith, berdiri di lapangan sekolah Hasakah saat para wanita menyiapkan makanan untuk 178 pengungsi

Dia lari bersama orang tua dan dua saudaranya dari Kota Ras al Ain setelah serangan udara Turki. Tampaknya mereka tak dapat kembali lagi ke kota asalnya dalam waktu dekat. Otoritas pun telah menyiapkan lebih dari 40 sekolah di Hasakah untuk dapat menampung para pengungsi yang terus berdatangan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: