Berlian dan Gajah Memiliki Peran Tentukan Pemenang Pemilu Bostwana, Kok Bisa?
Adanya jumlah kawanan gajah sebanyak 140.000, populasi gajah sudah melampaui daya tampung tempat hidupnya. Manusia meninggal terinjak-injak, tanaman pangan hancur dalam satu hari dan pemerintah semakin tidak menyukai jika pihak asing mendikte. Presiden Mokgweetsi Masisi sepertinya tidak terlalu mengkhawatirkan pandangan dunia terhadap pendahulunya. Dia mengusulkan kepada Inggris agar mencoba hidup bersama gajah di Botswana jika mereka memang begitu menyukai binatang tersebut.
Presiden baru telah mencabut larangan berburu. Ini menimbulkan kontroversi tetapi sepertinya ini adalah keputusan yang sangat populer ketika BBC menanyakan para penduduk di jalan-jalan Gaborone.
Baca Juga: Diserbu Orang Jerman dan Uni Eropa, Jajanan RI Kantongi Rp211,86 M
"Terjadi konflik antara gajah dan manusia, mereka membunuh manusia. Jadi saya pikir membunuh gajah adalah sebuah ide yang baik," kata Albert Lebala.
Keorapetse Mpolokang sepakat: "Mereka banyak merusak tanaman pangan, terutama saat musim membajak."
Seorang perempuan muda setuju dengan pandangan presiden: "Jika negara-negara lain ingin menyampaikan pandangan terkait dengan kebijakan kami mencabut larangan berburu, mereka pertama-tama harus berkunjung ke negara kami dan melihat pengaruh gajah pada orang-orang kami."
Isu terkait gajah menjadi salah satu penyebab masalah besar antara Presiden Masisi dan mantan Presiden Ian Khama, anak laki-laki pendiri negara dan masih merupakan seorang pemimpin yang penting di Botswana bagian tengah. Masisi mendukung perburuan gajah, sementara Khama membuat Botswana menjadi panutan konservasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: