Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persaingan Ride Hailing Belum Usai, Grab Selamati Nadiem Jadi Menteri

Persaingan Ride Hailing Belum Usai, Grab Selamati Nadiem Jadi Menteri Kredit Foto: Grab
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinobatkannya Bos Gojek, Nadiem Makarim, jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan rupanya tidak hanya mendapatkan ucapan selamat dari mitranya, tetapi juga ucapan selamat dari pesaing bebuyutannya, Grab.  Aksi saling saing mulai dari sektor ride-hailing, food delivery, hingga pembayaran antara Gojek dan Grab rupanya tidak menghalangi keduanya untuk memberikan selamat atas prestasi yang dicapai Bos Gojek tersebut.

"Kami juga ingin mengucapkan selamat kepada sesama disruptor industri, Pak Nadiem Makarim, atas pengangkatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/10/2019).

Baca Juga: Nadiem Jadi Menteri, Mitra Go-Jek Bangga

Tak lupa, Ridzki juga mengucapkan selamat atas terbentuknya Kabinet Indonesia Maju dan berharap dapat mewujudkan sumber daya manusia yang lihai dalam menyongsong era ekonomi digital. Tambahnya, Ridzki juga mengatakan bahwa sosok Nadiem dipercaya dapat membawa ide-ide yang dapat memberikan perubahan di sektor pendidikan, di bawaah kepemimpinan Nadiem sebagai Mendikbud.

"Sebagai sosok inspiratif bagi kaum muda Indonesia, kami percaya ia akan membawa pemikiran inovatif dan ide-ide segar untuk meningkatkan sistem pendidikan Indonesia," pungkasnya.

Tuntutan yang diberikan kepada Nadiem sendiri juga memiliki kesulitan tersendiri. Terlepas dari latar belakang Nadiem yang bukan berasal dari praktisi pendidikan, Nadiem diharapkan membawa inovasi baru di dunia pendidikan terutama dalam meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang teknologi digital.

Menkominfo Kabinet Kerja Rudiantara sendiri mengakui bahwa digital talent yang dibutuhkan negara ini memiliki kekurangan yang cukup banyak.

"Di digital talent, kita mengambil inisiatif untuk 25 ribu digital talent di 2019. Tahun depan rencana 50 ribu. Keliatannya besar, tapi butuhnya 600 ribu setahun. Jadi, masih banyak yang kita butuhkan untuk digital talent," ujar Rudiantara di rumah dinasnya di Widya Chandra V/27, Kamis (17/10/2019).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: