Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menpora Baru Resmi Dilantik, Akankah Bisa Bekerjasama dengan PSSI?

Menpora Baru Resmi Dilantik, Akankah Bisa Bekerjasama dengan PSSI? Politisi Partai Golkar Zainudin Amali tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), sudha menunjuk Zainudin Amali menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024. Menteri baru itu diharapkan membawa angin segar untuk semua olahraga termasuk sepakbola Tanah Air.

 

Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling digilai oleh masyarakat Indonesia sehingga prestasi merupakan sesuatu yang dinantikan. Namun demikian, sebelum ada prestasi dibutuhkan keselarasan antara Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dengan PSSI.

 

Menurut catatan sejarah, Kemenpora pernah berseteru dengan PSSI pada 2015 silam. Waktu itu perseteruan bermula dari permasalahan kelayakan tim yang akan berlaga di kompetisi tertinggi di Tanah Air waktu itu, QNB League 2015 (saat ini Liga 1).

 

Baca Juga: Ini 11 Calon Ketua Umum PSSI Periode 2019-2023, Ada Nama Orang Lama, Siapa?

 

Iman Nahrawi yang merupakan Menpora waktu itu melalui BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) menilai kelayakan setiap tim untuk tampil di QNB League. Setiap tim diberikan waktu hingga 4 Maret 2015 untuk memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Karena ada persyaratan yang wajib dipenuhi maka kompetisi yang sebelumnya akan dimulai pada 20 Februari 2015 harus diundur.

 

Sampai batas waktu yang ditentukan selesai, ada dua tim yang belum memenuhi persyaratan yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya. Akan tetapi, PT Liga Indonesia tetap menggulirkan QNB League 2015 dengan beranggotakan 18 tim termasuk Arema dan Persebaya pada 4 April 2015.

 

 

j7q0jfsbroyadg6a291s_14543.jpg

 

Usai itu Kemenpora lantas melayangkan teguran tertulis hingga tiga kali kepada PSSI tetapi tidak mendapatkan respon. Hal itu berbuntut panjang hingga akhirnya Imam Nahrawi harus mengeluarkan Keputusan Menpora No. 0137 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif Berupa Kegiatan Keolahragaan PSSI Tidak Diakui pada 17 April 2019. Keputusan itu akhirnya berbuntut hukuman dari FIFA terhadap PSSI yakni pembekuan.

 

Peristiwa tersebut memiliki makna besar dalam sejarah persepakbolaan Tanah Air karena ada sisi positif dan negatif di baliknya. Akan tetapi, lebih baik jika kejadian serupa tidak terjadi karena dibutuhkan keselarasan antara Kemenpora dengan PSSI demi kemajuan sepakbola Tanah Air apalagi akhir-akhir ini prestasi Timnas Indonesia tengah menurun. Meningkatnya prestasi sepakbola Tanah Air adalah harapan dari masyarakat Indonesia terhadap Zainudin selaku Menpora yang baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: