Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Nasabah binaan PNM (UlaMM) Sulistyo Wibowo yang bergerak di bidang jasa konveksi batik menjelaskan pada tahun 2015, pertama kali mendapatkan pinjaman modal usaha dari PNM sebesar Rp50 juta dalam jangka waktu setahun peminjamannya, kemudian mengajukan pinjaman lagi sebesar 200 juta dan sekarang ini sudah mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp400 juta.
“Dengan bergabung dengan program UlaMM ini maka karyawan bisa bertambah dan mampu menghasilkan omzet pada awalnya sekitar Rp50 juta per bulannya dan sekarang naik ometnya sebesar Rp120 juta per bulannya. Itu omzet dari bidang jasa konveksi batik saja,” kata pemilik HD Batik ini.
Dia pun mengatakan pada saat pertama kali mendapatkan pinjaman modal usaha dari program UlaMM digunakan untuk modal usaha seperti menyewa tempat dan menambah mesin menjadi 10 mesin sehingga bisa berdampak baik bagi usaha yang dijalankan.
”Dengan mengikuti prorgam UlaMM PNM ini maka banyak manfaat yang didapat untuk mengembangkan usaha saya. PNM sendiri tak hanya memberikan permodalan tapi juga memberikan pelatihan. Hal ini yang menjadi nilai lebih dari mengikuti program UlaMM yang dicanangkan PNM,” tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil