Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SYL: Komando Strategis Pertanian Segera Diaktifkan

SYL: Komando Strategis Pertanian Segera Diaktifkan Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Usai acara serah terima jabatan di kantor pusat Kementrian Pertanian pada Jumat (25/10), Menteri Pertanian (Mentan) kabinet Indonesia Maju, Syahrul Yasin Limpo (SYL) langsung tancap gas dan memberi komando untuk segera mengaktifkan stategis kerja dengan menghidupkan penyuluh pertanian. Mentan mengaku bahwa pada kesempatan sebelumnya pembangunan pertanian dengan melibatkan peran penyuluh sampai di tingkat kecamatan itu penting.

Tanpa menunda untuk kerja, Mentan langsung melakukan kunjungan pertamanya ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Makassar. "Penyuluh pertanian adalah inti dari agen of change pembangunan pertanian. Karena itu, jadilah penyuluh pertanian yang hebat, disayangi, serta ditunggu oleh semua masyarakat pertanian, " ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Sabtu (26/10/2019).

Baca Juga: Nasihat Mentan Syahrul untuk Mahasiswa dalam Perkuat Sektor Pertanian

Mentan mengungkapkan jika penyuluh adalah otaknya masyarakat di bawah. Penyuluh harus mampu mengelola tata kelola pertanian yang ada di masyarakat. Penyuluh juga harus berperan sebagai pasukan "kopasus" pertanian.

"Mengurus pertanian sama artinya mengurus tambang emas 100 karat. Artinya, pengelola pertanian orang hebat. Semua orang membutuhkan dan ingin pertanian baik," tegas SYL. 

Selanjutnya, SYL menambahkan bahwa sebanyak 267 juta penduduk Indonesia tidak boleh terganggu pangannya dan mewujudkan pangan yang cukup akan menjadi ladang ibadah buat semua yang telah mengurusnya. Mentan menekankan bahwa desa akan menjadi baik dan kuat apabila penyuluh pertanian bisa memanfaatkan dan mengadaptasikan teknologi hasil-hasil penelitian.

"Peran BBPP akan menjadi penting dan strategis untuk menghilirisasikan inovasi teknologi kepada masyarakat bawah. Untuk itu, bangun framework BBPP yang kuat dengan membangun kerja sama dengan perguruan tinggi," tambahnya.

Mentan juga mengatakan untuk membangun behavior leadership dalam 100 hari ke depan akan ada sistem komando strategis di tingkat kecamatan. "Tugas  sebagai pengendalian dan pelaksana,  penyuluhan terpadu, show window inovasi, pemanfaatan citra satelit. Semua kekuatan dan sumberdaya pertanian akan dialokasikn di situ dengan memanfaatkn Artificial Intelegence (AI)," bebernya.

Syahrul juga mengatakan bahwa sebuah negara akan menjadi kuat apabila pertaniannya kuat. Karena itu, Mentan dan Kementan merupakan wilayah kerja yang strategis dan istimewa.

"Riset di kementan juga akan dihidupkan kembali dengan menempatkan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai untuk menghasilkan dan mengembangkan berbagai  inovasi teknologi," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: