Jaga Stabilitas Suriah Jadi Fokus Utama Rusia, Turki, dan Iran
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menuturkan, Rusia, Iran, dan Turki sepakat untuk terus berkeja sama untuk memastilkan stabilitas di Suriah. Hal itu disampaikan Lavrov pascabertemu Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif di Jenewa, Swiss.
"Kami sepakat untuk melanjutkan upaya energik dalam kerja sama dengan semua pihak Suriah untuk kepentingan membangun stabilisasi jangka panjang di lapangan, dan menghilangkan sarang-sarang terorisme yang tersisa," kata Lavrov, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (30/10/2019).
Lavrov di kesempatan yang sama juga mengomentari rencana AS untuk menggunakan ladang minyak di Suriah. Lavrov mengatakan, hal itu adalah ilegal dan Moskow akan mempertahankan posisi ini dalam kontak dengan Washington.
Baca Juga: Pasukan AS Berjaga di Ladang Minyak Suriah, Iran dan Rusia Tertawa
"Keputusan ini menetapkan bahwa setiap eksploitasi ilegal terhadap sumber daya alam negara berdaulat tanpa persetujuannya adalah ilegal. Kami bersikeras ini. Rekan Amerika kami sangat menyadari posisi kami, dan kami akan mempertahankannya," ucapnya.
Seperti diketahui, Menteri Pertahanan AS, Mike Esper menuturkan, pasukan AS tidak akan memberikan akses kepada Moskow dan Damaskus untuk masuk ke ladang-ladang minyak di timur laut Suriah. Pernyataan itu datang setelah AS memutuskan untuk mengerahkan pasukan ke Suriah, untuk melindungi ladang minyak di timur laut negara tersebut.
"Jawaban singkatnya adalah ya, saat ini benar," ketika ditanya apakah pasukan AS akan menolak akses pasukan Rusia dan Suriah ke ladang minyak.
"Karena dalam hal ini kami ingin memastikan SDF memiliki akses ke sumber daya untuk menjaga penjara, untuk mempersenjatai pasukan mereka sendiri, untuk membantu kami dengan misi mengalahkan ISIS," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto