Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Soal Polemik Cadar, Ini Kata PKS..

Masih Soal Polemik Cadar, Ini Kata PKS.. Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polemik pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi tentang pemakaian cadar dan celana cingkrang masih terjadi. Kali ini, PKS ikut bicara. Jubir Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Fathul Bari, meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi tidak perlu mempermasalahkan pemakaian cadar atau celana cingkrang oleh aparatur sipil negara (ASN). Menurutnya, seharusnya Fachrul Razi fokus ke hal substansif dalam memerangi radikalisme.

Fathul menuturkan, celana cingkrang sudah jadi tren busana kekinian dan tidak lagi identik dengan ajaran agama tertentu. "Menteri agama tidak tahu karena mungkin beliau orang tua. Bisa jadi tidak paham bahwa gaya anak sekarang pakai celana ada yang cingkrang dan sebagainya," kata Fathul di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).

Baca Juga: Polemik Cadar dan Celana Cingkrang, Ini Lho Kata Presiden...

Ia memastikan bahwa PKS akan mendukung langkah pemerintah dalam memerangi radikalisme asal menyentuh ke hal yang substansif, bukan simbolik.

"Tapi kemarin first impresion-nya menurut kami cukup buruk dengan akhirnya melihat hal itu sebagai suatu hal yang diidentikkan dengan ciri-ciri orang yang radikal," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi berencana melarang pengguna niqab atau cadar untuk masuk ke instansi milik pemerintah. Hal itu lantaran berkaca pada adanya peristiwa penusukan mantan Menteri Koordinator Bidang Politio, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

Fachrul mengatakan bahwa rencana itu masih dalam kajian. Namun, aturan itu sangat mungkin direkomendasikan Kemenag atas dasar alasan keamanan.

"Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang niqab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah, demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang lalu," kata Fachrul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: