Hong Kong belum reda, para pengunjuk rasa antipemerintah Hong Kong berencana kembali turun ke jalan pada Sabtu (2/11). Aktivis menyebutnya "panggilan darurat" global untuk otonomi bagi pusat keuangan Asia tersebut. Aktivis prodemokrasi terkemuka, Joshua Wong, menyerukan 100 ribu orang untuk melakukan aksi unjuk rasa pada pekan ke-22 berturut-turut.
"Jika makin banyak orang, tidak hanya beberapa ribu, tetapi jika lebih dari 100 ribu warga Hong Kong turun ke jalan besok, itu dapat membuat dunia tahu bagaimana orang-orang Hong Kong berjuang untuk pemilihan yang bebas," kata Wong kepada wartawan dilansir Channel News Asia, Sabtu (2/11).
Baca Juga: Demo Berkepanjangan, Hong Kong Alami Resesi
Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan selama lima bulan yang tak jarang berujung pada kerusuhan dengan kekerasan. Mereka marah karena menganggap campur tangan China dengan kebebasan Hong Kong, termasuk sistem hukum dan politiknya. Namun, China berulang kali membantah tuduhan itu.
Para pengunjuk rasa telah menyerang polisi dengan bom bensin, membakar jalanan, dan menghancurkan gedung-gedung pemerintah dan bisnis yang dianggap pro-Beijing. Seorang polisi dilaporkan disayat lehernya dengan pisau bulan lalu. Polisi merespons pengunjuk rasa dengan gas air mata, semprotan merica, meriam air, peluru karet, dan peluru tajam sesekali. Beberapa orang juga dilaporkan terluka.
Pada Selasa lalu, Wong didiskualifikasi dari pencalonan diri dalam pemilihan distrik yang akan datang. Hal itu dinilai sebagai langkah yang jelas didorong secara politis.
Data pemerintah pada Kamis mengonfirmasi bahwa Hong Kong dilanda resesi pada kuartal ketiga untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global pada 2008. Penjualan ritel turun 18,3 persen pada September dari tahun sebelumnya, penurunan bulan kedelapan berturut-turut.
Hong Kong adalah wilayah administrasi khusus semi-otonom dari China menurut formula "satu negara, dua sistem" dengan Hong Kong akan kembali ke pemerintahan China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: