Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suu Kyi Diam Tanpa Ekspresi saat Sekjen PBB Bicara Soal Rohingya

Suu Kyi Diam Tanpa Ekspresi saat Sekjen PBB Bicara Soal Rohingya Kredit Foto: Reuters/Stringer
Warta Ekonomi, Bangkok -

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres khawatirkan pengungsi Rohingya dan mendesak Myanmar untuk memastikan para pengungsi kembali secara "aman". Pernyataan Guterres dilontarkan dalam pertemuan puncak para pemimpin Asia Tenggara di Bangkok, Thailand pada Minggu (3/11/2019).

"Saya sangat prihatin tentang kondisi buruk kaum Rohingya,” ujarnya.

Dilanjutkannya, Myanmar bertanggung jawab dalam memastikan lingkungan yang kondusif untuk repatriasi pengungsi yang aman, sukarela, bermartabat, dan berkelanjutan. Ia mendesak negara pimpinan Aung San Suu Kyi itu untuk memastikan para relawan kemanusiaan memiliki akses penuh dan tidak terbatas ke daerah-daerah di negara itu.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Kebakaran Amazon Jadi Kekhawatiran Dunia

Ketika Guterres menyampaikan pernyataan tentang Rohingya, seperti yang dilaporkan Channel News Asia, kepala negara de facto Myanmar, Suu Kyi juga berada di ruangan yang sama dengan Guterres. Su Kyi dilaporkan hanya duduk tanpa ekspresi ketika mendengar Guterres berbicara.

Kekerasan di negara bagian Rakhine pada 2017 memaksa lebih dari 740.000 kaum Rohingya melarikan diri dari Myanmar. Sebagian besar mencari perlindungan di kamp-kamp yang penuh sesak di negara tetangga Bangladesh.

Myanmar sendiri tidak mengakui kaum Rohingya sebagai warga negara. Hingga kini, hanya beberapa ratus orang Rohingya yang telah kembali ke Myanmar. Terlepas dari permohonan berulang-ulang yang dilayangkan oleh PBB dan kritik yang tak berkesudahan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan para pemimpin dunia, Myanmar tetap bergeming.

Sebagian besar wilayah Rakhine masih tertutup bagi pekerja bantuan kemanusiaan dan jurnalis. Orang asing hanya dapat mengunjungi Rakhine dengan didampingi militer Myanmar. Kondisi ini jelas telah menghancurkan citra Suu Kyi yang dulu dikenal sebagai penegak hak asasi manusia di mata dunia Barat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: