Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IBFN Cetak Kenaikan Pendapatan 274,76%

IBFN Cetak Kenaikan Pendapatan 274,76% Kredit Foto: IBFN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Intan Baruprana Finance Tbk (Persero), perusahaan pembiayaan investasi dan modal kerja untuk sektor produktif, sampai kuartal III tahun ini membukukan pendapatan mencapai Rp165,87 miliar. Angka ini melonjak 274,76% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp44,26 miliar.

Perbaikan pendapatan tersebut didorong oleh sewa pembiayaan, modal kerja, serta pendapatan ijarah-bersih.

Presiden Direktur IBFN, Carolina Dina Rusdiana mengungkapkan, periode ini perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp22,86 miliar untuk sewa pembiayaan, meningkat 41,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp16,16 miliar.

Baca Juga: IBFN Klaim Tahun Politik Tak Pengaruhi Perusahaannya

Perseroan juga mencatatkan pemasukan yang positif dari pendapatan ijarah-bersih senilai Rp126,04 miliar, melambung dari periode sebelumnya sebesar Rp79,56 miliar. Sementara pemasukan perseroan dari pendapatan modal kerja kuartal III 2019 tercatat Rp3,45 miliar.

"Sampai kuartal ketiga tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp12,98 miliar, dibanding catatan kerugian sebesar Rp97,26 miliar dalam periode yang sama tahun lalu," kata Dina melalui siaran pers, Selasa (5/11/2019).

Emiten dengan kode saham IBFN ini mengklaim bahwa perbaikan kinerja tersebut juga diikuti oleh membaiknya rasio-rasio pembiayaan perseroan. Rasio Return on Asset (ROA) juga mengalami perbaikan dari -9% pada September 2018 menjadi -1% di September 2019.

Sementara untuk Rasio piutang pembiayaan bermasalah (NPF) Perusahaan mampu mencatatkan perbaikan rasio NPF hingga turun 50% dibandingkan Desember 2018. Perusahaan pun tetap optimis di akhir 2020 rasio NPF akan mencapai angka di bawah 5 % sebagaimana yang ditentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: IBFN Targetkan Pendanaan Rp200 M di Tahun Depan

"Kami akan terus menyederhanakan proses untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, kami juga terus berupaya mencari pendanaan agar tetap mampu menyalurkan pembiayaan sampai akhir 2019 ini mengingat kondisi industri yang cenderung melemah sepanjang 2019," tutup Dina.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: