Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani meminta pemerintah menjaga daya beli masyarakat di tengah pertumbuhan ekonomi nasional yang melambat, yakni sebesar 5,02 persen pada kuartal III 2019.
Rosan menilai pemerintah harus bisa membuat kebijakan yang berdampak langsung dalam menjaga daya beli masyarakat, mengingat konsumsi domestik masih menopang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya.
"Konsumsi domestik kita (kontribusinya terhadap pertumbuhan) kurang lebih 55 persen, itu saja sudah 3 persen dari pertumbuhan. Sementara, investasi dan ekspor cukup challenging, jadi yang memang perlu dijaga konsumsi domestik, daya beli masyarakat," kata Rosan usai menghadiri Rakornas Kadin di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Dongkrak Daya Beli Masyarakat
Rosan menjelaskan kalangan pengusaha sebetulnya sudah memprediksi bahwa tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar lima persen karena perekonomian dunia yang juga melambat, serta koreksi angka pertumbuhan ekonomi oleh IMF dan Bank Dunia.
Menurut dia, posisi Indonesia yang bukan bagian dari global value chain membuat laju perlambatan ekonomi yang dialami tidak terlalu terpuruk, berbeda dengan negara-negara lain seperti India, China, dan Singapura.
Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, Rosan menilai pengusaha cenderung menahan diri untuk melakukan ekspansi karena permintaan melemah.
"Begitu demand lemah, kita tidak akan ekspansi, pasti kita akan tahan. Kita sudah prediksi perekonomian akan stagnan, apakah kita akan ekspansi, ya tidak," kata Rosan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat