Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Punya Peluang Jadi Produsen Industri Halal

Indonesia Punya Peluang Jadi Produsen Industri Halal Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Surabaya -

Indonesia dinilai memiliki peluang menjadi produsen di industri halal bukan cuma sekadar menjadi konsumen. Apalagi hal ini didukung jumlah penduduk muslimnya di mana sebanyak 207 juta atau 87,2 persen penduduk Indonesia merupakan kaum muslim. Angka ini menjadikan Indonesia mendapat predikat negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menjelaskan, ada enam sektor unggulan industri halal Indonesia yang memiliki potensi yang besar, seperti industri makanan halal, pariwisata halal, mode muslim, industri kreatif, pertanian terintegrasi, dan energi terbarukan.

Baca Juga: Sasar Pasar Halal, Tokopedia Luncurkan Layanan Baru

Namun demikian, kata Dody, kedudukan Indonesia saat ini masih terhitung sebagai konsumen utama produk halal dunia, seperti makanan, busana, dan pariwisata halal. Akan tetapi, bukan tidak mungkin Indonesia juga ke depan mampu menjadi produsen industri halal terkemuka dunia.

"Kita cukup optimis, bahwa ke depan Indonesia dapat memainkan peran yang lebih besar sebagai produsen industri halal yang tidak hanya sanggup mencukupi kebutuhan di dalam negeri, namun juga bisa memenuhi pasar global," jelas Dody dalam pembukaan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/11/2019) malam.

Dody mengungkapkan, optimisme tersebut semakin menguat seiring penghargaan yang baru saja diterima oleh Indonesia dari Global Islamic Finance Report (GIFR) 2019 yang menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat pertama di dunia dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah. Peringkat Indonesia bahkan naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya yang berada di peringkat keenam.

Menurut dia, peluang untuk meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata dunia tentunya masih terbuka lebar. Untuk itu, kuncinya adalah memastikan strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia tidak lagi terlaksana dalam ruang yang monoton dan hanya terjebak pada rutinitas.

"Tetapi juga mulai fokus kepada inovasi dan pencapaian kualitas yang lebih baik," sebut Dody.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: