Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Mau Operasikan Kereta Gantung di Yerusalem, Warga Palestina: Rencana Ilegal

Israel Mau Operasikan Kereta Gantung di Yerusalem, Warga Palestina: Rencana Ilegal Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad

Orang-orang Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang meliputi Kota Tua yang berdinding, sebagai ibu kota negara masa depan negara mereka. Sedangkan Israel mencaplok wilayah secara keseluruhan setelah perang Timur Tengah 1967. Negara Yahudi itu menegaskan bahwa seluruh kota Yerusalem adalah ibu kota abadi Israel dan tak terpisahkan.

Proyek kereta gantung direncanakan siap operasi tahun 2021.

Turis dan pemandu wisata di Kota Tua menyambut proyek tersebut. Menurut mereka, itu akan mengurangi waktu perjalanan dan kemacetan.

"Kereta gantung adalah cara yang sangat efisien untuk menghargai keindahan tempat ini," kata Socorro Calixto, seorang turis dari Filipina.

Baca Juga: Dilihat sebagai Penyeimbang, Israel Mau Bantu Milisi Kurdi Suriah

Tetapi orang-orang Palestina di Silwan, sebuah lingkungan Yerusalem Timur di kaki Kota Tua, mengatakan kereta itu akan mendorong para wisatawan untuk melewati mereka dalam perjalanan ke tempat-tempat suci.

"(Itu) akan memberi kesan bahwa ini adalah kota Yahudi dan menghapus warisan Palestina dari itu," kata warga Silwan, Khaled Al-Zeer."Fondasi proyek akan dibangun di tanah kami."

Yotanan Mizrachi, seorang arkeolog yang mengepalai LSM Israel; Emek Shaveh, adalah bagian dari koalisi yang menentang proyek kereta gantung. Alasannya, itu adalah "proyek politik" yang akan menyebabkan kerusakan permanen pada kota bersejarah.

"(Ini) akan mempengaruhi cara kita melihat dan memahami arkeologi dan zaman dahulu Yerusalem," kata Mizarchi.

 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: