Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan menjadi inspirasi di masa depan.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR yang membahas rencana kerja Kementerian PPN/Bappenas di Senayan, seperti dikutip dari Detik, Rabu (06/11/2019). Menurutnya, membangun kota baru akan lebih mudah untuk menerapkan konsep ramah lingkungan, layanan pendidikan yang baik, hingga pariwisata.
Baca Juga: Jokowi Ingin Ibu Kota Baru Mirip Dubai, DPR: Buat Regulasinya Dulu
"Akan banyak hal baru dalam bentuk layanan kesehatan berstandar internasional, layanan pendidikan terbaik di dunia, hingga pariwisata misalnya semacam Disney dan yang lainnya," kata Suharso.
Pembangunan ibu kota baru, kata Suharso, juga bisa mencontoh negara yang berhasil, kemudian mempelajari kesalahan dari negara yang gagal. "Sudah banyak negara yang sukses dan gagal. Kita tidak ngaca di situ. Kita mau meniti sejarah sendiri dan ingin berhasil serta menjadi contoh dunia," jelas dia.
Menurut Suharso, ada harapan baru yang ditanamkan Presiden Joko Widodo dengan ibu kota baru ini. "Mimpi itu ada, semua dimulai dari mimpi. Tapi saya kira kita juga mesti tetap optimis," kata dia.
Soal anggaran, Suharso mengatakan, pemerintah akan menggunakan skema kerja sama dengan pihak swasta, bukan dari APBN, kecuali untuk pembangunan dasar.
Di hari yang sama, Presiden Joko Widodo mengungkapkan keinginannya membangun ibu kota negara baru di Kaltim dengan konsep smart metropolis.
"Pemerintah akan membangun kota yang smart metropolis. Saya hanya bayangkan di sana nanti ada klaster pemerintahan, klaster teknologi dan inovasi seperti Silicon Valley, ada klaster pendidikan, universitas terbaik ada di sana, klaster layanan kesehatan, dan klaster wisata," kata Jokowi usai membuka Indonesia Infrastructure Week di JIExpo Kemayoran, Rabu (06/11/2019).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum