Penjualan perumahan sepanjang triwulan III 209 tumbuh dibandingkan periode tiga bulan sebelumnya. Peningkatan penjualan terjadi pada rumah tipe kecil dan besar, sedangkan penjualan rumah tipe menengah masih mengalami kontraksi.
Pada triwulan III 2019, penjualan properti residensial tumbuh 16,18% (qtq) lebih tinggi dari kontraksi -15,90% (qtq) pada triwulan sebelumnya. Secara tahunan penjualan properti residensial juga tumbuh 13,95% (yoy) lebih tinggi dari kontraksi -15,79% (yoy) pada triwulan sebelumnya, menurut hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) yang diterima Warta Ekonomi di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Baca Juga: The Parc Jawab Kebutuhan Kaum Milenial akan Hunian Ramah Kantong
Kenaikan tersebut berimbas pada pertumbuhan harga hunian di pasar primer pada triwulan III 2019 dari periode tiga bulan sebelumnya. Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan III 2019 tumbuh sebesar 0,50% (qtq), sedikit lebih tinggi dibandingkan caatan pada periode tiga bulan sebelumnya 0,41% (qtq).
Kenaikan harga properti residensial terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan penambahan fasilitas umum pada perumahan yang dibangun.
Lebih lanjut, hasil survei mengindikasikan bahwa penggunaan dana internal memiliki porsi besar dalam pembangunan properti residensial. Porsi penggunaan dana internal pengembang pada triwulan III 2019 sebesar 60,44% terhadap modal perusahaan.
Di sisi lain, porsi penggunaan pinjaman dari perbankan oleh pengembang properti pada triwulan III 2019 menurun menjadi sebesar 26,87%, dari 27,54% pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, persentase konsumen yang melakukan pembelian rumah dengan menggunakan KPR tetap tinggi yaitu sebesar 76,02% pada triwulan III 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: