Industri fintech P2P lending telah menyumbangkan sebesar Rp60 triliun produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Angka tersebut meningkat 131% dalam setahun terakhir.
Hal ini diungkapkan dalam pemaparan hasil riset Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan tajuk Studi Dampak Fintech P2P Lending terhadap Perekonomian Nasional.
"Kami yakin angka ini terus mengalami pertumbuhan seiring dengan upaya yang terus industri ini lakukan, antara lain melakukan literasi serta inklusi keuangan di masyarakat," ujar Ketua Umum AFPI Adrian Gunadi di Jakarta, Senin (11/11/2019).
Baca Juga: Top! Per 30 Oktober, Ada 144 Fintech Terdaftar dan Berizin OJK
Dengan hadirnya fintech P2P lending di Indonesia, Indef mendata sebanyak 326 ribu orang terserap sebagai tenaga kerja. Jumlah ini meningkat 68 persen dari tahun sebelumnya di industri yang sama atau 0,32 persen dari total angkatan kerja secara nasional.
Kemudian, penyaluran dana dan investasi teknologi finansial yang dilakukan fintech P2P lending membuat penurunan angka kemiskinan sebesar 0,7 persen atau jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 177 ribu jiwa dan mengurangi ketimpangan (rasio gini) sebesar 0,01.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti