Senada dengan, Senior Vice President BCA, Setiawan Wijono mengungkapkan bahwa pihaknya menganggap serius kondisi tersebut. Maka, secara internal terus mengembangkan kemampuan SDM-nya.
Sedangkan, dalam pengembangan aplikasi, BCA memastikan bahwa ke depan berbagai transaksi akan melalui proses digitalisasi. Dia mencontohkan trend penggunaan aplikasi mobile BCA meningkat tajam. Bahkan, saat ini hanya 1,8 persen saja nasabah yang masih bertransaksi dengan datang langsung ke kantor cabang.
"Kalau kita lihat, secara fisik di perbankan nasabah yang datang ke bank sudah lebih berkurang dibanding mereka yang bertansaksi di digital," ungkapnya.
Ke depan, lanjut Setiawan, BCA akan meningkatkan fitur aplikasi BCA mengingat sampai saat ini hanya sebatas melayani beberapa transaksi saja.
"Sekarang kan, mobile BCA hanya bisa transfer maka ke depan akan bisa blokir kartu via digital tentu ke depan akan ditambah terus fiturnya," imbuhnya.
Disinggung kebutuhan SDM untuk memenuhi dunia industri perbankan, Ia menyebutkan bahwa para lululusan perguruan tinggi harus melek teknologi. Pasalnya, tidak tertutup kemungkinan perbankan akan menutup jaringan konvesionalnya karena para nasabah sudah menggunakan teknologi digital.
"Tentu industri perbankan butuh SDM yang melek digital. Sebab, di luar negeri perbankan sudah mulai menerapkan konsep digital saja sehingga menutup kantor cabangnya," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: