Ini Para Bangsawan Turun Takhta demi Nikahi Rakyat Jelata
Pepatah cinta itu buta tampaknya memang benar-benar ada dalam kehidupan nyata. Beberapa anggota keluarga kerajaan bahkan rela melepas tahta dan kehormatan mereka demi cinta.
Tak aneh apabila banyak anggota keluarga kerajaan yang harus melepas status bangsawannya untuk menikah dengan rakyat jelata, siapa saja mereka? Melansir dari South China Morning Post, Selasa (12/11/2019) berikut rangkumannya untuk Anda.
Baca Juga: Jejak Kosmetik Putri Kerajaan Korea Abad XVIII, Sudah Dikenal dan Digunakan
1. Raja Edward VIII dan Wallis Simpson
Pada 1936, Raja Edward VIII memilih turun tahta sehingga ia bisa menikahi seorang wanita yang ia sukai bernama Wallis Simpson, seorang janda asal Amerika.
Pada Juni 1937, Simpson dan Edward menikah. Mereka menghabiskan seumur hidup bersama di pengasingan sampai kematian Edward pada tahun 1972.
2. Putri Atsuko dan Takamasa Ikeda
Putri Atsuko, berusia 21 tahun yang merupakan anak Kaisar Jepang Hirohito, memutuskan untuk menikah dengan seorang peternak sapi perah bernama Takamas Ikda yang berusia empat tahun lebih tua darinya.
Mereka menikah pada Oktober 1952. Banyak anggota keluarga kerajaan menghadiri pernikahan mereka, tetapi tidak dengan ayahnya. Tapi, bukan ketidaksetujuannya yang membuat kaisar Hirohito tidak menghadiri pesta pernikahan. Kala itu sang kaisar dikabarkan sedang sakit.
3. Putri Sayako dan Yoshiki Kuroda
Satu-satunya anak perempuan Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko, Putri Sayako, pada November 2005 menyerahkan gelarnya demi menikah dengan seorang perencana kota, Yoshiki Kuroda.
4. Putri Ayako dan Kei Moriya
Pada Oktober 2018, Puteri Ayako, yang merupakan anak dari Puteri Hisako dan Pangeran Takamado, menikahi Kei Moriya, seorang karyawan perusahaan pelayaran. Pekerjaan Kei memang mewah dan indah, tetapi sama seperti bangsawan lainnya, Ayako juga dipaksa untuk menyerahkan gelarnya.
5. Carl Johan dan Kerstin Wijkmark
Pada Februari 1946, Pangeran Swedia, Carl Johan jatuh cinta pada seorang jurnalis bernama Kerstin Wijkmark. Sang pangeran pun segera meninggalkan gelar kerajaan untuk menikahinya.
Carl bukanlah satu-satunya orang yang melepas gelar bangsawannya. Sebelumnya, paman buyutnya melakukan hal yang sama pada 1888. Disusul sepupunya bernama Lennart pada 1932 dan saudara laki-lakinya bernama Bernadotte, Sigvard dan satu lagi, saudara laki-laki mereka yang bernama Bertil.
6. Pangeran Friso dan Mabel Wisse Smit
Pangeran Friso merupakan putra dari Ratu Belanda, Beatrix. Ia rela melepas semua gelar bangsawannya dengan menikahi seorang wanita bernama Mabel Wisse Smit. Mereka akan memiliki gelar kehormatan Pangeran dan Putri Oranye-Nassau. Namun, gelar pangeran Belanda telah dihapus dari garis keturunan ketika mereka menikah.
7. Putri Ubolratana Rajakanya dan Peter Ladd Jensen
Seorang anggota keluarga kerajaan Thailand, Puteri Ubolratana Rajakanya yang menjalani studi di Amerika Serikat pada 1972 di Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Kala itu ia bertemu dan jatuh cinta dengan seorang pria bernama Peter Ladd Jensen dari Amerika.
Setelah menikah dengan Jensen, sang puteri segera diusir dari keluarganya. Sedihnya, kisah cinta yang tampak bahagia ini harus kandas menuju perceraian pada 1998 dan menghasilkan tiga ahli waris non-kerajaan.
8. Putri Mako dan Kei Komuro
Putri bangsawan modern lain yang siap melepas gelar kerajaannya adalah Putri Mako, yang saat ini bertunangan dengan rakyat jelata bernama Kei Komuro.
Kedua sejoli muda itu memutuskan untuk menjalani hubungannya perlahan-lahan. Tanggal pernikahan mereka ditetapkan untuk 2020, seperti halnya pengunduran diri Mako dari kerajaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: