Atas Nama Serikat Pekerja, Komentar Waketum Gerindra Soal Ahok Jadi Bos BUMN Luar Biasa!
Ketika Serikat Pekerja Pertamina menolak Ahok dipilih menjadi 'Bos BUMN', khususnya Pertamina, Federasi Serikat Pekerja BUMN (FSP BUMN) Bersatu justru mendukung hal tersebut.
Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono menilai, gaya kerja dan integritas Ahok sesuai bila ditempatkan di BUMN PLN. Sebab, selama ini banyak persoalan yang tak kunjung rampung di perusahaan pelat merah tersebut.
Arief pun mencontohkan mangkraknya pembangunan 34 lokasi PLTU yang pernah diekspose media Gatra pada Oktober 2017. "Itu semua indikasinya diperbaiki dengan uang dari pinjaman ke RRC dan dijadikan IIP China."
Baca Juga: Tegas, Serikat Pekerja Pertamina Tegas Tolak Ahok
Contoh saja 34 lokasi PLTU mangkrak tersebar di Indonesia yg sudah di ekspose Gatra pada akhir Oktober 2017. "Ini semua indikasinya di perbaiki dengan uang dari pinjaman ke RRC dan dijadikan IIP (International Investment Position) China. Inilah proyek 35 ribu MW yang selama ini di klaim oleh PLN," katanya.
Menurut Arief, proyek 35 ribu MW itu mayoritas IIP, 6 ribu MW di antaranya merupakan hasil perbaikan PLTU PLN yang mangkrak pada era SBY.
Arief menambahkan, "dengan integritas dan kejujuran Ahok, itu semua bisa terlaksana dan mencapai target proyek 35 ribu MW."
Namun demikian, Arief meminta Ahok didampingi orang yang mengetahui permasalahan PLS selama ini. Laki-laki yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra itu kemudian merekomendasikan nama Ahmad Daryoko, mantan petinggi PLN dan juga Ketua Umum Serikat Pekerja PLN.
"Yang pasti Ahok lebih cocok di PLN dan dipastikan Serikat pekerja PLN pasti akan dengan senang hati menerima Ahok," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna