Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Masih Musuhi Raksasa Teknologi China Ini, Amerika Serikat Tetap Butuh Jaringannya!

Meski Masih Musuhi Raksasa Teknologi China Ini, Amerika Serikat Tetap Butuh Jaringannya! People walk past a sign board of Huawei at CES (Consumer Electronics Show) Asia 2016 in Shanghai, China May 12, 2016. | Kredit Foto: Reuters/Aly Song
Warta Ekonomi, Surakarta -

Pemerintahan Trump bakal mengeluarkan perpanjangan lisensi yang memungkinkan perusahaan Amerika Serikat (AS) boleh berbisnis dengan Huawei selama dua minggu, menurut dua narasumber kepada media lokal.

Perpanjangan itu jauh lebih pendek dibanding periode sebelumnya yang mencapai 90 hari. Menurut narasumber yang enggan disebut namanya itu, penambahan waktu lisensi jangka panjang sedang diproses.

"Lisensi jangka panjang sedang dalam proses, tapi belum difinalisasi karena hambatan peraturan," kata sang narasumber, dikutip dari Reuters, Senin (18/11/2019).

Baca Juga: Meski Tanpa Google, Performa Bisnis Konsumen Raksasa Teknologi China Ini Masih Tokcer!

Setelah memasukkan nama Huawei ke dalam Daftar Hitam Ekonomi sejak Mei 2019, Departemen Perdagangan AS telah mengizinkan raksasa teknologi China itu untuk membeli sejumlah komponen buatan AS. Menurut narasumber, perpanjangan lisensi bakal diumumkan hari ini, saat lisensi sebelumnya berakhir.

Menanggapi hal itu, juru bicara Huawei menolak berkomentar. "Kami tak mengomentari rumor dan spekulasi," katanya. 

Departemen Perdagangan AS juga menolak berkomentar. Namun, pada Jumat (15/11/2019), Sekretaris Departemen Perdagangan, Wilbur Ross mengatakan, sejumlah operator pedesaan membutuhkan lisensi sementara karena jaringan 3G dan 4G-nya bergantung dengan Huawei.

"Jadi, salah satu tujuan utama lisensi umum sementara ialah membiarkan operator pedesaan terus beroperasi," kata Ross, dikutip dari Fox Business.

Departemen Perdagangan juga mempertimbangkan untuk memberi lisensi individual pada perusahaan AS sehingga bisa menjual komponen ke Huawei setelah menerima lebih dari 200 permintaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: