Rencana untuk mengakuisisi saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) kabarnya batal dilakukan oleh Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) Group Holdings dan DBS Group Holdings (DBS). Berdasarkan pemberitaan Reuters, hasil due dilligence yang tak sesuai harapan menjadi alasan utama Bank OCBC dan Bank DBS untuk mengeksekusi rencana tersebut.
"Meskipun OCBC dan DBS telah menunjukkan ketertarikan atas penjualan (saham) BNLI, mereka tidak lagi mengejar hal itu," jkata seorang sumber kepada Reuters, dikutip pada Senin (18/11/2019).
Baca Juga: Sakitnya Tuh di Sini, Bank Permata Jadi Korban PHP Lagi
Asal tahu saja, untuk ke sekian kalinya rencana akusisi Bank Permata berakhir dengan 'gigit jari' alias kekecewaan. Hal itu lantas berdampak pula pada pergerakan saham Bank Permata di awal pekan ini. Melansir dari RTI, sepanjang perdagangan sesi I, saham dengan sandi BNLI ini bergerak cenderung melandai di zona merah.
Baca Juga: Analis Perbankan: Digoyang Rumor, Saham Bank Permata Justru Naik
Dengan catatan level terendah di angka Rp1.015, saham Bank Permata harus menghentikan langkah dengan koreksi sebesar -8,77% ke level Rp1.040 per saham. Dengan koreksi tersebut, saham Bank Permata bertengger di posisi teratas sebagai saham top losers.
Kendati begitu, diskon harga yang terbilang jumbo itu pun dimanfaatkan pelaku pasar untuk berbelanja saham Bank Permata dengan catatan nilai beli bersih sebesar Rp3,95 miliar. Aktivitas perdagangan saham Bank Permata terbilang ramai, yakni ada 3.231 kali transaksi yang memperdagangkan sejumlah 68,01 juta saham dengan nilai transaksi harian sebesar Rp71,82 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih