Tambahnya, hal tersebut menjadi pertanyaan, apakah gaji mereka cukup untuk membeli sepatu bermerek tersebut, padahal gaji di bawah UMP atau lebih rendah dari upah buruh pabrik. Ia pun mengaku melihat kenyataan gaya hidup mewah sejumlah anggota Polri itu patut saja publik berpikiran negatif dan menduga hal-hal yang aneh terhadap anggota kepolisian.
"Dengan adanya TR (telegram) yang meminta semua anggota Polri harus hidup sederhana ini menunjukkan bahwa ada sebuah keresahan di internal kepolisian terhadap gaya hidup yang tidak wajar dari sebagian besar anggotanya. Selain itu, ada rasa malu yang berkembang di internal Polri terhadap sorotan dan kecaman masyarakat terhadap gaya hidup sebagai besar polisi di negeri ini," ujarnya.
Namun, ia berpandangan, aturan tersebut sesuai, namun, tak cukup sampai di situ. Sebab, Propam harus berani pula mendata dan mengungkap siapa saja anggota Polri yang bergaya hedonisme dan selalu memamerkan kekayaan.
"Pertanyaannya, jika TR hidup sederhana itu tidak dipatuhi, apa sanksinya? Beranikah TR itu menindak istri-istri jenderal yang kerap bergaya hidup glamor dengan barang-barang branded berharga supermahal," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil