Ekonom Senior, Rizal Ramli menolak rencana menempatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tak hanya sebagai mantan narapidana kasus penistaan agama, dan kasus-kasus di tipikor, Ahok juga tidak memiliki corporate experiences.
Menurut dia, jika dilihat dari rekam jejak Ahok, ia khawatir akan kembali terjadi gelombang massa, apabila benar menjabat di pemerintahan.
Terlebih, pada awal tahun 2020, beberapa kebutuhan mendasar masyarakat bakal naik. Seperti, tarif listrik PLN, tarif tol, iuran BPJS Kesehatan. Harga BBM juga ikut diwacakan akan naik.
Baca Juga: Hore!! Anak Ahok Sebentar Lagi Lahir, Hanif: Selamat Bro
Baca Juga: Please Jangan Ahok Deh, Kasihan Pertamina!
"Awal tahun depan, harga listrik dan BBM akan dinaikkan. @jokowi, banyak yang bilang biarin saja Ahok jadi bos di Pertamina atau PLN, bisa jadi sasaran tembak yang bagus untuk perubahan politik tahun depan. RR tidak mau ancur-ancuran, karena itu beri saran konstruktif," katanya dalam akun Twitter, Senin (18/11).
Dengan mengamati fakta-fakta tersebut, ia kepada Presiden Jokowi untuk mengkaji ulang rencana pengangkatan Ahok.
Diberitakan sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendatangi kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu (13/11).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil