Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OMG! Trump Keras Kepala dan China Putus Asa, Damai Dagang Dibawa ke Mana?

OMG! Trump Keras Kepala dan China Putus Asa, Damai Dagang Dibawa ke Mana? Kredit Foto: Reuters/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kekhawatiran global terhadap perkembangan hubungan dagang antara AS dan China kembali mengemuka di Selasa (19/11/2019). Padahal, pelaku pasar baru saja mendapat embusan angin segar dari Perdana Menteri China, Liu He, yang mengatakan bahwa pihaknya telah memulai kembali komunikasi dengan AS. 

Melansir dari Reuters yang mengutip dari CNBC, seorang sumber pemerintah China menyatakan ada kekhawatiran yang dalam di China mengenai prospek kesepakatan dagang dengan AS. Apalagi, sikap keras kepala Presidens AS, Donald Trump, yang bersikeras tak akan menghapus tarif tambahan membuat China semakin putus asa. 

Baca Juga: AS-China Rukun, Damai Dagang Berlanjut

"Kami mendapat laporan semalam bahwa suasana di China pesimistis... Pasar sangat gugup tentang pembicaraan perdagangan," tegas Kepala Strategi Pasar di broker CMC Markets Sydney, McCarhty, dikutip pada Selasa (19/11/2019). 

Asal tahu saja, perang dagang yang telah berlangsung lama ini menjadi semakin berlarut-larut tatkala kedua pihak saling bertahan dengan keinginannya masing-masing. Padahal, setiap momentum dalam perang dagang, mulai dari negosiasi dagang yang berjalan di tempat hingga yang mencapai kata mufakat sementara, sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. 

Baca Juga: China Bilang A dan AS Bilang B, Perang Dagang Makin Berabe!

Pelaku pasar sering dibuat was-was dan menjadi sangat mengamati betul setiap perkembangan dalam negosiasi dagang AS-China, salah satunya perihal penandatanganan perjanjian dagang tahap I yang hingga kini belum jelas kapan akan dilakukan oleh Trump dan Xi Jinping.

"Kami masih menunggu. Semakin lama kita melanjutkan, semakin banyak kekhawatiran akan muncul. Kenyatannya adalah jam terus berdetak... Meningkatnya ketidakpastian menambah kecemasan investor," sambung McCarhty.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: